Eksperimen Guga Tosta: Kecap Manis Bisa Bikin Steak Lebih Lezat
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Makanan Indonesia dikenal kaya akan cita rasa yang khas, beragam bumbu dan rempah yang digunakan untuk menciptakan hidangan yang memiliki rasa menggugah selera. Salah satu bumbu yang sudah menjadi pelengkap wajib dalam setiap dapur rumah tangga di Indonesia adalah kecap manis. Kecap manis, yang terbuat dari kedelai hitam, gula kelapa, dan garam, memberikan rasa manis dan sedikit asin yang khas, sangat cocok digunakan dalam berbagai masakan Indonesia, mulai dari nasi goreng, mie, hingga soto.
Namun, tahukah Anda bahwa kecap manis juga bisa digunakan untuk memperkaya rasa masakan internasional? Hal ini dibuktikan oleh seorang chef sekaligus konten kreator terkenal, Gustavo Tosta, atau yang lebih dikenal dengan nama Guga. Dalam kanal YouTube-nya, Sous Vide Everything, Guga melakukan eksperimen dengan menggunakan kecap manis dalam proses pembuatan steak.
Dalam video yang diunggah pada 4 Januari 2025 itu, Guga mengungkapkan bahwa ia terkesan dengan hasil penggunaan kecap manis pada steak. Menurutnya, kecap manis memberikan sentuhan rasa yang berbeda dan membuat steak terasa lebih lezat. Ia bahkan menyebut kecap manis sebagai "Indonesia Miracle Sauce," yang artinya adalah saus ajaib dari Indonesia yang mampu memberikan rasa yang luar biasa pada hidangan steak.
Guga melanjutkan dengan menceritakan bagaimana ia pertama kali mendengar tentang penggunaan kecap manis untuk steak. Banyak orang yang memberitahunya bahwa kecap manis akan membuat masakan menjadi lebih enak, dan ia pun tertarik untuk mencobanya.
"Orang-orang memberi tahu saya kalau ini akan membuat semuanya lebih baik, dan itu berkat satu bahan spesial, yaitu kecap manis," katanya dalam video tersebut.
Meski pada awalnya Guga tidak familiar dengan kecap manis, ia akhirnya mencoba dan merasakan perbedaan rasa yang signifikan.
Dalam eksperimennya, Guga menyiapkan tiga potong daging untuk dijadikan steak. Steak pertama dimasak dengan cara biasa tanpa tambahan apapun. Steak kedua dimasak dengan mencampurkan butter dan kecap manis sebelum dipanggang, sedangkan steak ketiga dilumuri banyak kecap manis sebelum dipanggang.
Sebelum proses pemanggangan, Guga menggunakan teknik sous vide, yaitu memasak daging dalam kantong vakum yang direndam dalam air bersuhu rendah selama dua jam untuk menghasilkan tekstur daging yang lebih lembut.
Hasil eksperimen ini cukup mengejutkan. Pada steak yang menggunakan campuran butter dan kecap manis, Guga mengungkapkan bahwa rasa steak tersebut tidak hanya manis, tetapi juga lebih lembut dan terasa seimbang.
“Ini adalah bumbu, semacam saus yang spesial, namanya kecap manis,” ujar Guga.
Ia menambahkan bahwa kecap manis memberikan rasa manis yang seimbang dengan rasa asin dari soy sauce, sehingga menciptakan harmoni rasa yang unik pada steak tersebut.
Sementara itu, steak yang dilumuri banyak kecap manis pun terasa enak, tetapi menurut Guga, rasa yang dihasilkan kurang seimbang seperti steak dengan campuran butter.
“Semuanya, kalau kalian menambahkan kecap manis di steak, tambahkan sedikit butter karena itu rasanya akan jadi lebih enak,” sarannya.
Eksperimen Guga ini menunjukkan bahwa kecap manis, yang biasanya digunakan untuk masakan khas Indonesia, ternyata juga bisa memberikan rasa yang luar biasa pada masakan barat seperti steak. Hal ini membuka kemungkinan baru dalam dunia kuliner internasional, di mana bahan-bahan lokal Indonesia bisa digunakan untuk memperkaya masakan dari berbagai belahan dunia.
Tak hanya itu, eksperimen ini juga memberi pengetahuan baru tentang bagaimana kecap manis bisa digunakan secara kreatif dalam berbagai jenis masakan. Meskipun bagi banyak orang, terutama di luar Indonesia, kecap manis mungkin masih terbilang asing, Guga mengajak penonton untuk mencoba bahan ini di dapur mereka dan mengeksplorasi potensi rasa yang dapat dihasilkannya.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang penggunaan kecap manis dalam masakan internasional, Guga juga menyarankan agar penonton yang tertarik dengan resep ini mendengarkan cerita dari Echa yang merupakan inspirasi di balik eksperimen ini. Di samping itu, ia menekankan pentingnya belajar dan mencoba bahan-bahan baru dalam dunia kuliner untuk menciptakan rasa yang lebih kaya.
Kecap manis sendiri memiliki sejarah panjang di Indonesia. Dikenalkan pertama kali oleh orang-orang Tionghoa yang berimigrasi ke Asia Tenggara, kecap ini awalnya disebut ke’tsiap dan rasanya dominan asin. Namun, setelah diproduksi di Indonesia, kecap ini kemudian dimodifikasi dengan penambahan gula kelapa yang membuat rasanya menjadi manis. Pabrik kecap pertama di Indonesia didirikan pada tahun 1882 di Pasar Lama, Tangerang, dan dikenal dengan merek Kecap Cap Istana.
Sejak itu, kecap manis menjadi bahan penting dalam kuliner Indonesia dan kini semakin dikenal di seluruh dunia, bahkan digunakan dalam masakan internasional seperti yang dilakukan oleh Guga dalam eksperimennya dengan steak. (Tim Liputan).
Editor : Lan