Ilmuwan Rusia Ciptakan Algoritma Baru Untuk Simulasi Molekuler Minyak Mentah

Editor: Redaksi author photo

Ilmuwan Rusia Ciptakan Algoritma Baru Untuk Simulasi Molekuler Minyak Mentah

KALBARNEWS.COM (RUSIA)
Para ilmuwan dari Institut Sains dan Teknologi Skolkovo (Skoltech) telah mengembangkan algoritma baru untuk simulasi minyak pada tingkat molekuler, yang memudahkan proses ekstraksi dan penyaringan. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Colloids and Surfaces A: Physicochemical and Engineering Aspects.


Simulasi molekular minyak digunakan untuk memahami perilaku minyak dalam struktur berpori pada reservoir minyak, yang mempersulit ekstraksi hidrokarbon. Model yang paling umum digunakan saat ini adalah model komponen tunggal, yang tidak secara akurat mencerminkan komposisi minyak, sehingga menghasilkan hasil yang tidak dapat diandalkan.


Para ilmuwan dari Skoltech, Universitas Negeri Moskow, dan Institut Penelitian Kecerdasan Buatan (AIRI) telah berupaya menciptakan model yang lebih andal berdasarkan apa yang disebut sudut kontak, indikator yang mencerminkan tingkat kebasahan berbagai komponen minyak oleh cairan. 


Para penulis berhasil menciptakan algoritma berdasarkan model minyak kompleks yang terdiri dari 15 komponen menggunakan data empiris.


Dalam algoritma baru, sel reservoir berbentuk seperti pori berbentuk celah yang dibentuk oleh pelat kuarsa, di antaranya terdapat minyak dan air. Minyak dan air di pori tersebut membentuk tetesan berbentuk silinder pipih di dalam batas sel. 


Proyeksi tetesan cairan memiliki empat titik kontak tiga fase. Sudut kontak dihitung sebagai rata-rata aritmatika sudut di keempat titik tersebut.


“Metode numerik baru untuk menghitung sudut kontak berbeda dari alternatif yang ada karena kompleksitas linier dalam menentukan sudut pada setiap langkah sistem dan tidak perlunya penyempurnaan algoritma untuk komponen terlarut, seperti metana dalam air dan air dalam minyak. 


Hal ini memungkinkan kami untuk mempercepat perhitungan dan memproses sejumlah besar informasi dalam proses perhitungan yang lebih sederhana,” kata mahasiswa pascasarjana Petr Khoventhal seperti dikutip oleh Skoltech.


Pencapaian utama dari penelitian ini adalah fakta bahwa penelitian ini memperhitungkan berbagai komponen minyak, termasuk aspalten dan metana. Hal ini memungkinkan untuk menghasilkan simulasi interaksi molekuler yang lebih akurat.


“Studi kami telah mengonfirmasi bahwa aspalten merupakan komponen minyak utama dalam studi tentang keterbasahan. Metana berjalan beriringan dengan minyak dan dapat membentuk bagian yang signifikan dari komposisinya, bahkan berdasarkan massa. Mengabaikan apa yang mungkin merupakan komponen dominan tidak dapat menghasilkan hasil simulasi yang akurat. 


Dalam model komponen tunggal, zat-zat ini sepenuhnya diabaikan, yang secara signifikan mendistorsi realitas,” kata Ilya Kopanichuk, salah satu penulis studi dan kandidat ilmu kimia, seperti dikutip oleh Skoltech.


Algoritme baru ini memungkinkan para ilmuwan untuk menilai dampak berbagai faktor pada sudut kontak, yang menurun seiring dengan meningkatnya suhu dan meningkatnya konsentrasi air garam bawah tanah. 


Pada gilirannya, peningkatan konsentrasi metana menyebabkan sudut kontak yang lebih tinggi, sedangkan kandungan senyawa aromatik hampir tidak berpengaruh pada indikator ini. Hasilnya, algoritme ini memungkinkan untuk menyesuaikan komposisi minyak berdasarkan data dari lapangan mana pun. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini