Kenangan Thom Haye Dilatih Patrick Kluivert di AZ Alkmaar dan Harapan Kolaborasi di Timnas Indonesia

Editor: Redaksi author photo

Kenangan Thom Haye Dilatih Patrick Kluivert di AZ Alkmaar dan Harapan Kolaborasi di Timnas Indonesia

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - 
Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman menariknya saat dilatih oleh Patrick Kluivert, pelatih baru skuad Garuda. Haye membuktikan bahwa dirinya pernah dilatih oleh Kluivert di akademi klub Belanda, AZ Alkmaar, pada periode 2008 hingga 2010. Haye pun membagikan kenangannya melalui unggahan foto di media sosial yang memperlihatkan dirinya bersama Kluivert saat menjalani sesi latihan di akademi tersebut.


Dalam sebuah wawancara di siniar YouTube The Haye Way yang tayang pada Sabtu, 18 Januari 2025, Haye menjelaskan bahwa Kluivert bergabung dengan tim kepelatihan AZ Alkmaar sebagai bagian dari program kursus kepelatihan setelah pensiun sebagai pemain sepak bola. Haye mengenang bahwa saat itu Kluivert berfokus untuk mengembangkan diri sebagai pelatih profesional di akademi klub tersebut.


“Saya bermain di tim muda AZ Alkmaar, dan saya pikir Kluivert bergabung karena kursus kepelatihannya,” kata Haye.


Ia menambahkan bahwa Kluivert saat itu bertujuan untuk mengembangkan kariernya di dunia kepelatihan, khususnya dalam menangani tim muda. Haye juga mengungkapkan bahwa Kluivert memberikan banyak masukan berharga bagi para pemain muda berdasarkan pengalamannya sebagai mantan striker FC Barcelona yang terkenal.


Kehadiran Kluivert di akademi AZ Alkmaar memberikan dampak positif bagi perkembangan pemain muda, termasuk Haye. Kluivert dikenal sebagai sosok yang gemar membagikan pengetahuan dan pengalamannya selama berkarier sebagai pemain, sekaligus belajar tentang aspek teknis dan taktis dalam kepelatihan. Haye menilai Kluivert telah banyak membantu tim muda dengan memberikan instruksi yang berguna untuk meningkatkan kualitas permainan mereka.


Salah satu hal yang paling berkesan bagi Haye adalah fokus Kluivert yang lebih menekankan pengasahan kemampuan para pemain di lini serang. Mengingat Kluivert adalah mantan striker handal, ia sangat memahami bagaimana cara mengasah naluri mencetak gol para penyerang muda. Haye menuturkan bahwa Kluivert sangat mahir dalam memberikan instruksi kepada pemain penyerang, memandu mereka untuk lebih tajam di depan gawang dan memahami posisi serta pergerakan yang tepat saat menyerang.


“Kita tahu, Kluivert adalah mantan striker Barcelona dan lebih fokus menjadi pelatih striker di AZ hingga 2010,” jelas Haye. 


Haye juga menambahkan bahwa Kluivert sangat tahu bagaimana cara menyampaikan instruksi yang sesuai untuk membantu para penyerang memaksimalkan potensi mereka.


Setelah beberapa tahun bekerja di akademi AZ Alkmaar, Kluivert akhirnya meninggalkan posisi tersebut pada 2011 untuk menerima tawaran sebagai asisten pelatih di klub Australia, Brisbane Roar, di musim 2011-2012. Sementara itu, Haye terus berkembang di akademi AZ Alkmaar dan pada akhirnya dipromosikan ke tim utama pada 2012.


Pada saat yang sama, Haye juga mengungkapkan bahwa dirinya pernah dilatih oleh dua pelatih lainnya yang kini menjadi asisten Kluivert di Timnas Indonesia, yaitu Alex Pastoor dan Deny Landzaat. Pada tahun 2016, Landzaat ditunjuk sebagai pelatih AZ Alkmaar U-15, sementara Pastoor menjadi salah satu asisten pelatih Haye di tim utama AZ Alkmaar pada musim 2014. Haye mengenang pengalaman bekerja sama dengan kedua pelatih tersebut sebagai sesuatu yang sangat positif bagi perkembangan dirinya.


"Saya pernah merasakan dilatih Landzaat dan Pastoor, dua asisten Kluivert di Timnas Indonesia sekarang," ungkap Haye. 


Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi antara Kluivert dan dua asisten pelatihnya itu diprediksi akan menjadi tim yang sangat solid dan saling melengkapi. Haye yakin bahwa kombinasi gaya kepelatihan mereka akan memberikan dampak besar bagi Timnas Indonesia, terutama dalam mengembangkan para pemain muda dan membangun tim yang kuat.


“Mereka tim yang hebat. Jika Anda melihat kolaborasi Kluivert dan staf (Pastoor-Landzaat), Anda bisa melihat mereka tim yang hebat. Tiga sosok pelatih yang saling melengkapi satu sama lain untuk bekerja sama dengan baik,” ujar Haye. 


Mengenang kembali masa-masa ketika ia masih berada di akademi AZ Alkmaar dan dilatih oleh Kluivert, Haye mengungkapkan bahwa sangat mengejutkan baginya untuk sekarang bisa bekerja sama dengan Kluivert di Timnas Indonesia. Ia merasa seperti kembali ke masa 16 atau 17 tahun lalu, saat pertama kali bertemu dengan Kluivert di akademi.


“Sungguh gila memikirkan saya akan bekerja dengannya saat ini, dan ini terjadi seperti yang Anda bilang, sekitar 16 atau 17 tahun lalu,” ujarnya.


Dengan pengalaman panjangnya bersama para pelatih hebat, Haye yakin bahwa kolaborasi antara Kluivert, Pastoor, dan Landzaat akan memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sepak bola Indonesia. Kini, sebagai bagian dari skuad Garuda, Haye berharap dapat membawa pengaruh positif dari pengalaman-pengalaman tersebut ke dalam permainan Timnas Indonesia dan membantu meraih kesuksesan di ajang internasional. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini