Konsumsi Listrik AS Kembali Tumbuh Setelah Dua Dekade Stagnan

Editor: Redaksi author photo

Konsumsi Listrik AS Kembali Tumbuh Setelah Dua Dekade Stagnan

KALBARNEWS.CO.ID (AS)
- Konsumsi listrik di Amerika Serikat naik 2% pada tahun 2024, mencapai 4.089 terawatt-jam (TWh). Menurut perkiraan Badan Informasi Energi AS (EIA), pertumbuhan permintaan tahunan juga akan mencapai 2% pada tahun 2025 dan 2026. Hal ini berbeda dengan tren dua dekade sebelumnya, di mana permintaan listrik hampir tidak berubah.


Pertumbuhan permintaan ini terkait dengan munculnya industri konsumen baru, termasuk transportasi listrik darat. Menurut EIA, permintaan listrik dari mobil listrik dan hibrida plug-in meningkat lebih dari dua kali lipat dalam sepuluh bulan pertama tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022 (dari 4,2 TWh menjadi 8,9 TWh). Akibatnya, transportasi listrik darat di AS kini mengonsumsi lebih banyak listrik daripada negara-negara seperti Siprus (5,3 TWh pada tahun 2023).


Segmen lain yang tumbuh cepat diwakili oleh pusat data. Menurut Rystad Energy, pusat data meningkatkan konsumsi daya mereka dari hampir 73 TWh pada tahun 2018 menjadi 130 TWh pada tahun 2023; angka ini diproyeksikan mencapai 141 TWh pada akhir tahun 2024.


 Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh perusahaan IT: misalnya, Microsoft menandatangani kontrak dengan Constellation Energy tahun lalu untuk menghidupkan kembali unit daya pertama PLTN Three Mile Island, yang ditutup pada tahun 2019 setelah beroperasi selama 45 tahun. 


Kontrak tersebut ditandatangani meskipun faktanya unit kedua PLTN tersebut telah mengalami salah satu bencana terbesar dalam sejarah energi nuklir pada tahun 1979.


Dinamika konsumsi listrik juga secara tidak langsung dipengaruhi oleh penyebaran perangkat penyimpanan energi. Menurut EIA, kapasitas terpasang sistem penyimpanan energi di AS meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2022 dan 2024 (dari 9 GW menjadi 29,9 GW).


Pemasangan perangkat penyimpanan memungkinkan penggunaan listrik dari generator angin dan surya secara lebih efisien, sehingga menciptakan insentif tambahan untuk pembangunan fasilitas energi terbarukan. 


Di sisi lain, meningkatnya permintaan penyimpanan energi menyebabkan berdirinya perusahaan-perusahaan baru yang memproduksi perangkat penyimpanan, yang merupakan konsumen utama listrik.


Secara lebih umum, munculnya industri konsumen baru telah menyebabkan pertumbuhan permintaan listrik, yang sebelumnya diimbangi oleh peningkatan efisiensi energi dalam industri dan layanan AS. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini