Siap Menjadi YOUthpreneur: Sesi Inspiratif Bersama Yudistira Nusantara
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - AIESEC in Untan terus berkomitmen dalam mendorong pengembangan potensi generasi muda dengan menggelar berbagai sesi inspiratif. Kali ini, AIESEC in Untan menggelar sesi Bi Weekly yang ketiga dalam program AIESEC Future Leaders dengan tema "Ready to Be YOUthpreneur", yang dipandu oleh speaker yaitu Yudistira Nusantara, seorang pemimpin visioner sekaligus advokat pengembangan pemuda.
Acara ini dilaksanakan pada tanggal 16 November 2024 secara offline di Tanjungpura University Language Center. Acara ini dibuka oleh Nathania dengan antusias, menyambut para peserta dengan hangat dan menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar, berbagi, dan mengembangkan diri sebagai generasi muda yang siap memimpin perubahan.
Dalam sambutannya, Nathania menyampaikan, "Selamat datang di sesi inspiratif hari ini! Saya harap semua orang merasa bersemangat dan siap menerima wawasan berharga tentang kewirausahaan. Ini adalah ruang bagi kita untuk berkembang bersama dan memberdayakan diri kita. Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya."
Kewirausahaan Sebagai Fondasi Perubahan Sosial
Yudistira Nusantara memulai sesinya dengan memberikan pesan kuat mengenai pentingnya peran kewirausahaan bagi kaum muda. Menurutnya, kewirausahaan bukan sekadar membangun dan menjalankan bisnis, melainkan juga tentang memimpin transformasi sosial dan ekonomi. Kewirausahaan, kata Yudistira, adalah salah satu kunci utama untuk menciptakan dampak positif di masyarakat.
“Kewirausahaan adalah fondasi inovasi dan penciptaan lapangan kerja,” ungkap Yudistira. “Para wirausahawan membawa ide-ide segar ke dalam kehidupan, menciptakan produk baru, dan terkadang bahkan mengganggu pasar yang ada. Sebagai anak muda, kita berada di garis depan untuk menciptakan perubahan melalui inovasi.”
Peran Kewirausahaan dalam Meningkatkan Produktivitas
Dalam penjelasannya, Yudistira menekankan bahwa kewirausahaan tidak hanya berfungsi untuk mendorong inovasi, tetapi juga berperan sebagai motor penggerak utama dalam meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.
“Perusahaan-perusahaan baru yang dibangun oleh wirausahawan muda memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” katanya. Yudistira juga menjelaskan bahwa kewirausahaan bukan tentang menjadi besar secara instan, tetapi tentang bagaimana usaha-usaha kecil dan baru memiliki potensi besar dalam menciptakan dampak sosial dan ekonomi.
Keterampilan Utama yang Harus Dimiliki YOUthpreneur
Lebih jauh, Yudistira memperkenalkan beberapa keterampilan inti yang dibutuhkan oleh seorang YOUthpreneur untuk mencapai kesuksesan. Ia menyoroti keterampilan manajemen bisnis sebagai dasar yang harus dikuasai setiap wirausahawan muda.
“Manajemen bisnis yang baik mencakup kemampuan untuk melakukan multitasking, mendelegasikan tugas, serta membuat keputusan yang tepat demi keberlanjutan dan profitabilitas usaha,” jelasnya.
Selain itu, Yudistira juga menekankan pentingnya kerja sama tim dan kepemimpinan. Menjadi seorang pemimpin, katanya, juga berarti menjadi pemain tim yang baik, yang mampu membimbing anggota tim dan mendengarkan dengan aktif. Keterampilan komunikasi yang efektif, kemampuan mendengarkan, serta memahami kebutuhan pelanggan sangatlah penting untuk menciptakan produk atau layanan yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
Manajemen Keuangan, Analisis, dan Branding
Dalam rangka menghadapi tantangan-tantangan kewirausahaan, Yudistira menekankan pentingnya manajemen keuangan. “Pengelolaan keuangan yang baik adalah tulang punggung setiap bisnis yang sukses,” tegasnya. Selain itu, kemampuan berpikir strategis, analitis, dan pemecahan masalah juga sangat diperlukan untuk membantu wirausahawan muda menghadapi berbagai hambatan dan merancang solusi yang kreatif.
Tidak kalah pentingnya, Yudistira juga menekankan pentingnya branding dan pemasaran dalam membangun kehadiran merek yang kuat di pasar. Ia menyatakan bahwa membentuk jaringan dan membangun kemitraan strategis adalah salah satu cara terbaik untuk membuka peluang kolaborasi dan pertumbuhan bisnis.
“Branding yang kuat bukan hanya tentang produk atau layanan yang Anda tawarkan, tetapi juga tentang bagaimana Anda memposisikan diri dan bagaimana orang-orang memandang Anda sebagai wirausahawan,” ujar Yudistira.
Identifikasi Peluang Bisnis melalui Riset Pasar
Sesi ini semakin interaktif ketika Yudistira membahas cara mengidentifikasi peluang bisnis. Ia menjelaskan bahwa menemukan peluang bisnis dimulai dengan tiga langkah utama: pertama, melakukan riset pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan dan kesenjangan yang ada di pasar.
Kedua, identifikasi titik masalah dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, dan cari solusi yang bisa Anda tawarkan untuk mengatasi masalah tersebut. Ketiga, ajukan pertanyaan kritis terhadap proses-proses yang ada saat ini—tanyakan pada diri sendiri apakah ada cara yang lebih baik atau lebih efisien untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Yudistira juga memperkenalkan Business Model Canvas sebagai alat yang dapat membantu wirausahawan muda dalam merancang dan memvisualisasikan model bisnis mereka secara terstruktur. Kanvas ini mencakup beberapa aspek penting, seperti proposisi nilai, segmen pelanggan, saluran distribusi, dan aliran pendapatan.
“Dengan menggunakan alat ini, Anda dapat merencanakan setiap aspek bisnis Anda dengan lebih jelas dan terarah,” tambahnya.
Motivasi untuk Bertindak dan Tidak Takut Gagal
Mengakhiri sesinya, Yudistira memberikan dorongan motivasi kepada para peserta untuk segera mengambil langkah pertama dalam perjalanan kewirausahaan mereka. Ia menekankan bahwa kewirausahaan bukan hanya tentang memulai bisnis, tetapi juga tentang menciptakan dampak sosial yang signifikan.
“Jangan takut gagal,” kata Yudistira. “Setiap kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan dan pertumbuhan. Yang penting adalah terus belajar dan beradaptasi dari setiap pengalaman.”
Refleksi dan Diskusi Kelompok
Setelah sesi Yudistira yang penuh inspirasi, Nathania kembali ke panggung dan mengucapkan terima kasih kepada Yudistira atas wawasan dan motivasi yang diberikan.
“Sesi ini tidak hanya memberi kita wawasan tentang kewirausahaan, tetapi juga mendorong kita untuk mengambil tindakan nyata,” kata Nathania. Ia mengajak para peserta untuk merefleksikan poin-poin penting yang telah dibahas, mengembangkan keterampilan wirausaha yang esensial, serta mengidentifikasi peluang bisnis yang ada di sekitar mereka.
Sesi diakhiri dengan diskusi kelompok, di mana peserta diberi kesempatan untuk berbagi ide, bertukar pikiran, dan belajar dari pengalaman satu sama lain.
Diskusi ini memungkinkan peserta untuk memperdalam pemahaman mereka tentang konsep kewirausahaan sekaligus merancang langkah-langkah konkret yang dapat mereka ambil setelah acara ini. (Tim Liputan)
Editor : Aan