Target 15 Juta Anak, Program MBG Fokus pada Gizi dan Kearifan Lokal
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini resmi dimulai dan telah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada seluruh anak sekolah di Indonesia. Dapur masak untuk pelaksanaan program MBG dikelola oleh masing-masing daerah, sesuai dengan kebijakan desentralisasi yang memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mendukung pelaksanaannya.
Keunikan Menu Berdasarkan Potensi Lokal
Salah satu aspek menarik dari program ini adalah menu makanan yang disesuaikan dengan potensi lokal daerah masing-masing. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa setiap daerah dapat mengembangkan menu makanan berdasarkan sumber daya alam dan kebiasaan makan masyarakat setempat. Menurutnya, tidak ada standar menu nasional untuk program ini, melainkan hanya pedoman komposisi gizi yang harus dipenuhi.
Dadan juga mengungkapkan bahwa sumber protein di setiap daerah akan bervariasi tergantung pada potensi lokalnya. Sebagai contoh, daerah yang memiliki sumber daya melimpah berupa ikan akan menjadikan ikan sebagai bahan utama. Begitu pula untuk sumber karbohidrat, masyarakat yang terbiasa mengonsumsi jagung atau singkong dapat menyesuaikan dengan kebiasaan tersebut, meskipun nasi tetap dapat diberikan sebagai opsi tambahan.
Potensi Serangga dan Ulat Sagu dalam Menu MBG
Menariknya, menu makanan di beberapa daerah juga dapat memasukkan sumber protein yang mungkin tidak umum di wilayah lain, seperti serangga dan ulat sagu. Dadan menyebutkan bahwa kebiasaan makan serangga, belalang, atau ulat sagu di beberapa daerah tertentu dapat menjadi alternatif menu yang bergizi.
“Ini bukan sesuatu yang dipaksakan, tetapi jika ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa mengonsumsi makanan tersebut, maka itu bisa menjadi bagian dari menu MBG,” jelasnya dalam acara Rapimnas Pira Gerindra di Hotel Bidakara, Jakarta, pada Sabtu, 25 Januari 2025.
Target Ambisius MBG di 2025
Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden pada 22 Januari 2025 lalu, menegaskan target ambisius program MBG ini. Ia menyatakan bahwa program ini akan secara bertahap mencakup 3 juta anak pada Januari hingga April 2025, meningkat menjadi 6 juta anak pada April hingga Agustus 2025, dan akhirnya mencapai target 15 juta anak pada September 2025.
“Target akhir kami adalah memastikan seluruh anak-anak Indonesia mendapatkan makanan bergizi pada akhir tahun 2025,” kata Presiden Prabowo.
Keragaman Menu sebagai Pendukung Keberhasilan MBG
Dadan menekankan pentingnya keragaman pangan dalam mendukung keberhasilan program ini. Ia memberikan contoh daerah Halmahera Barat, di mana masyarakatnya terbiasa mengonsumsi singkong dan pisang rebus sebagai sumber karbohidrat utama. Menurutnya, keberagaman pangan ini menjadi kekuatan tersendiri untuk memastikan program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi tetapi juga sesuai dengan preferensi lokal masyarakat.
Dengan pendekatan yang menyesuaikan menu berdasarkan potensi daerah, program MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi tetapi juga memberdayakan potensi lokal. Harapannya, target nasional program ini dapat tercapai sesuai dengan jadwal, membawa manfaat besar bagi generasi muda Indonesia. (Tim Liputan).
Editor : Lan