Datangkan Peneliti Ahli Utama BRIN, LDII Kalbar Berharap Petani Optimalkan Lahan Untuk Swasembada Pangan

Editor: Redaksi author photo

 Datangkan Peneliti Ahli Utama BRIN, LDII Kalbar Berharap Petani Optimalkan Lahan Untuk Swasembada Pangan

KALBARNEWS.CO.ID (KUBU RAYA)
- Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar, Susanto mengaku luasan lahan pertanian belum dikelola secara maksimal.


Hal inilah yang melatarbelakangi LDII Kalbar menghelat Studi Lapang Pelatihan Optimalisasi Lahan di Yayasan Panti Asuhan Fathu Minal Fityan, Rasau Jaya Kubu Raya, Kamis (27/2/2025).


"Kegiatan ini semata-mata untuk menambah kemampuan petani agar mengoptimalkan ketersediaan lahan untuk  peningkatan produktivitas pangan. Semoga swasembada pangan bisa terwujud," ujar Susanto.


Disebutkan untuk memaksimal terhadap tujuan pelatihan, pihaknya menghadirkan Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).


"Alhamdulillah Prof Rubiyo dari BRIN berkesempatan hadir, yang secara organisatoris beliau Ketua DPP LDII Bidang Pengabdian Masyarakat,"   kata dia.


Dalam paparannya, Prof Rubiyo menyatakan Kedaulatan pangan dan kemandirian pangan merupakan pondasi dari terwujudnya ketahanan pangan.


"Potensi lahan di Kubu Raya sangat cocok untuk peningkatan produktivitas pertanian. Apabila hasil pertanian mampu ditingkatkan maka akan tercapai kedaulatan pangan yang akhirnya bermuara pada ketahanan pangan," jelas dia.


Secara organisatoris dikatakan Prof Rubiyo, upaya LDII Kalbar cukup strategis dan bentuk sumbangan untuk pelaksanaan Program Asta Cita.


"Jika yang hadir ini akhirnya bisa menjalankan tata kelola lahan secara baik dan memanfaatkan lahan yang tersedia maka ini bentuk dukungan kesuksesan program swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah," tegas Prof. Rubiyo.


Bahkan lanjutnya, LDII Kalbar dengan potensi yang ada bisa menjadi penyedia bibit pertanian yang unggul dan bersertifikat.


"Ini ada peluang, jika dikelola serius LDII Kalbar bisa menjadi penyedia bibit yang unggul dan bersertifikat. Proses perijinan bisa saya dampingi," tambahnya.


Sependapat dengan hal itu Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Kubu Raya, Ibnu Malik menjelaskan lahan gambut di Rasau Jaya seluas 12.752 ha yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian.


"Lahan gambut di Rasau Jaya potensial untuk pertanian, sehingga jika dioptimasi maka bisa menjadi sentra hasil pertanian yang mampu mendorong swasembada pangan," ujarnya.


Penyuluh pertanian ditegaskan dia siap memberikan pendampingan kepada para petani, terlebih saat ini sudah ada asosiasi penyuluh, jadi mudah koordinasi.


"Jadi kepada seluruh petani jika ada kesulitan terkait kelola lahan atau penanganan hama silahkan menghubungi penyuluh. Sekarang sudah ada organisasi Perhiptani jadi makin mudah koordinasinya," lanjut Ibnu. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini