Efisiensi Anggaran dan Peningkatan Kompetensi, Fokus Retret di Magelang
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi salah satu pemateri dalam agenda retret kepala daerah yang digelar di Magelang, Jawa Tengah. Acara ini diadakan selama satu minggu, mulai 21 hingga 28 Februari 2025, di Akademi Militer Magelang, sebagai bagian dari rangkaian pembekalan bagi para kepala daerah yang baru saja dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Februari 2025 di Jakarta.
Sri Mulyani Bicara Tentang APBN dan APBD kepada Kepala Daerah
Dalam sesi yang berlangsung tertutup di Ruang Sudirman, Sri Mulyani menyampaikan materi mengenai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Materi ini disampaikan pada Minggu, 23 Februari 2025, mulai pukul 19.20 hingga 21.00 WIB.
Dalam sesi tersebut, Sri Mulyani menekankan pentingnya pengelolaan anggaran secara bijak demi kepentingan rakyat dan pembangunan daerah. Ia juga menjelaskan bagaimana APBN dan APBD berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan kerja, serta mengurangi angka kemiskinan.
“Materi yang saya sampaikan berfokus pada bagaimana APBN dan APBD dapat dikelola secara optimal untuk mendukung tujuan nasional, baik dalam pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, maupun pengurangan kemiskinan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers setelah sesi pemaparan.
Menyoal Efisiensi pada APBN dan APBD
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga membahas kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah. Sebagaimana diketahui, pada Tahun Anggaran 2025, pemerintah telah menetapkan penghematan anggaran sebesar Rp306,69 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp256,1 triliun merupakan efisiensi belanja kementerian dan lembaga, sementara Rp50,59 triliun berasal dari transfer ke daerah.
Kebijakan efisiensi ini tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 yang ditandatangani pada 22 Januari 2025. Kebijakan ini juga diperkuat dengan Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 29 Tahun 2025 yang memuat rincian pemangkasan anggaran, termasuk pada enam pos transfer ke daerah (TKD), yakni dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), dana alokasi khusus fisik (DAK fisik), dana otonomi khusus (dana otsus), dana keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, dan dana desa.
Dalam pemaparannya, Sri Mulyani menegaskan bahwa meskipun ada efisiensi dalam APBD, kepala daerah diharapkan dapat mengoptimalkan dana yang tersedia untuk memastikan program pembangunan tetap berjalan dengan baik.
“Banyak pertanyaan dari kepala daerah mengenai pelaksanaan Inpres, termasuk formula dana bagi hasil dan proyek infrastruktur yang tetap ingin dijalankan. Saya sampaikan bahwa efisiensi bukan berarti menghambat pembangunan, melainkan mengarahkan penggunaan anggaran agar lebih tepat sasaran,” jelasnya
Pemateri di Retret Kepala Daerah
Retret kepala daerah ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi para pemimpin daerah, terutama dalam memahami tugas pokok dan program kerja nasional. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyebutkan bahwa ada 42 menteri yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini untuk menyampaikan berbagai materi yang berkaitan dengan Asta Cita, program prioritas pemerintahan Prabowo.
“Para menteri akan membahas Asta Cita secara lebih rinci, misalnya soal ketahanan pangan, irigasi, pendidikan, kesehatan, dan kependudukan. Semua ini bertujuan agar kepala daerah memiliki pemahaman yang lebih baik dalam mengimplementasikan program pemerintah di daerah masing-masing,” ujar Bima Arya dalam konferensi pers pada 22 Februari 2025.
Selain Sri Mulyani, Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan turut memberikan materi dalam retret ini.
“Insyaallah, jika tidak ada perubahan, Bapak Presiden SBY akan bergabung bersama kami pada Kamis sore, 27 Februari 2025,” tambah Bima Arya.
Puncak acara retret kepala daerah ini akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto yang dijadwalkan hadir di Magelang pada 28 Februari 2025. Kehadiran Presiden Prabowo diharapkan dapat memberikan arahan strategis kepada para kepala daerah agar dapat menjalankan tugas dengan lebih efektif dan berorientasi pada kepentingan rakyat. (Tim Liputan).
Editor : Lan