![]() |
Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Cahiril Effendy. MS |
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) – Ketua Majelis Adat Budaya Melayu (MABM)
Provinsi Kalimantan Barat, Prof. Cahiril
Effendy. MS, meresmikan Museum Melayu di Pontianak, yang diharapkan menjadi
pusat pelestarian sejarah dan budaya Melayu di Kalbar.
Peresmian ini berlangsung meriah dirangkaikan
dengan acara Ngopi Bareng Perkumpulan Merah Putih (PMP) Kalbar dengan dihadiri Ketua-ketua
Organisasi Aadt Lintas Etnis, tokoh adat Melayu, budayawan, serta perwakilan Keraton
Kadriyah Pontianak yang dilaksanakan di Rumah Melayu Jalan Sutan Syahrir
Pontianak pada hari Jumat (7 Februari 2025).
Dalam sambutannya, Prof. Cahiril menekankan
pentingnya museum sebagai sarana edukasi bagi generasi muda agar mereka lebih
mengenal dan menghargai warisan budaya Melayu. Museum ini menampilkan berbagai
koleksi bersejarah, termasuk manuskrip kuno, pakaian adat, serta benda-benda
peninggalan Kesultanan Pontianak.
“Museum sebagai sarana edukasi bagi
generasi muda agar mereka lebih mengenal dan menghargai warisan budaya Melayu.
Museum ini menampilkan berbagai koleksi bersejarah, termasuk manuskrip kuno,
pakaian adat, serta benda-benda peninggalan Kesultanan Pontianak,” ungkapnya.
Diharapkan, museum ini tidak hanya menjadi
tempat wisata budaya, tetapi juga pusat penelitian dan pengkajian sejarah
Melayu di Kalimantan Barat. Pemerintah daerah pun menyatakan dukungannya untuk
terus mengembangkan museum ini agar semakin menarik bagi masyarakat dan
wisatawan.
Sementara itu Ketua Perkumpulan Merah Putih
(PMP) Kalimantan Barat periode 2025-2028, DR. Dede Suratman mengapresiasi peresmian
Museum Melayu Pontianak oleh Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Provinsi Kalimantan Barat yang di rangkaikan dengan
acara Ngopi Bareng lintas Etnis ini.
“Ini merupakan ngopi bareng PMP Kalbar yang
pertama di tahun 2025, ini diharapkan bisa terus menjadi wadah merajut
kebersamaan kita semua yang multi etnis di Kalimantan Barat ini, saya berharap berikutnya
ada paguyuban lain yang bersedia melaksanakan kegiatan ngopi bareng yang memang
menjadi agenda rutin PMP Kalbar selama ini,” ucap Dede Suratman.
Dede Suratman juga berharap dengan adanya
Museum Melayu di Pontianak, diharapkan kekayaan budaya Melayu dapat lebih
terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Selain menjadi wadah pelestarian budaya
juga menjadi tempat merawat dan menjaga kekayaan budaya Melayu dapat lebih
terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
“Saya atas nama ketua Perkumpulan Merah
Putih (PMP) Kalimantan Barat mengucapkan selamat dan sukses atas diresmikanya
Museum Melayu di Kalimantan Barat ini,” pungkasnya. (tim liputan).
Editor : Heri