Marvel Studios Merespons Seruan Boikot! Perubahan Karakter Sabra di Captain America: Brave New World
KALBARNEWS.CO.ID (LOS ANGELES) - Film terbaru Marvel Studios, Captain America: Brave New World, akhirnya menggelar penayangan perdana di TCL Chinese Theatre, Los Angeles, California, pada Selasa, 11 Februari 2025, waktu setempat.
Acara world premiere ini yang seharusnya menjadi perayaan besar bagi Marvel Studios justru diwarnai aksi protes dari masyarakat pro-Palestina. Seruan boikot terhadap film ini juga mencuat di berbagai media sosial karena Marvel memasukkan karakter yang berkaitan dengan Israel.
Aksi protes ini bukan tanpa alasan. Dalam Captain America: Brave New World, Marvel memperkenalkan karakter Rut Bat-Seraph atau yang lebih dikenal sebagai Sabra. Karakter ini pertama kali diperkenalkan dalam komik Marvel pada tahun 1980-an dan diceritakan sebagai agen intelijen Israel, Mossad.
Keputusan Marvel untuk memasukkan karakter Sabra dalam film Captain America: Brave New World sudah menuai kontroversi sejak tahun 2022, saat karakter ini pertama kali diumumkan akan tampil di film tersebut. Banyak penggemar pro-Palestina yang merasa bahwa kehadiran karakter ini dalam film Marvel berskala internasional bisa dianggap sebagai dukungan terhadap Israel dan kebijakannya terhadap Palestina.
Di luar acara premier, berbagai aksi boikot juga terus digaungkan di berbagai platform media sosial. Sejumlah kelompok pro-Palestina yang hadir di luar venue pemutaran film membawa poster bertuliskan "Sabra harus pergi," "Disney mendukung genosida," "Boikot Captain America," dan "Pray 4 Princess Jasmine."
Menanggapi kontroversi ini, Marvel Studios pun memberikan pernyataan bahwa mereka telah melakukan perubahan signifikan terhadap karakter Sabra dalam film ini.
"Dia orang Israel, tapi dia bukan Mossad. Sekarang dia bekerja di pemerintahan AS," ungkap produser Marvel Studios, Nate Moore, dalam sebuah wawancara dengan Variety.
Moore menambahkan bahwa Sabra dalam film ini memiliki peran yang lebih berkaitan dengan Presiden Thaddeus Ross, yang diperankan oleh Harrison Ford.
"Ruth bekerja di pemerintahan di bawah Ross, jadi sudut pandangnya dan sudut pandang Sam menempatkan mereka pada jalur yang bertentangan," tambahnya.
Tidak hanya itu, Marvel Studios juga mengubah latar belakang karakter Sabra yang awalnya seorang mutan dalam komik menjadi bagian dari proyek Black Widow di film ini.
"Dia (Sabra) bukan lagi seorang mutan, dia adalah bagian dari Black Widow," kata Moore.
Selain latar belakang karakter sebagai agen Mossad, pemilihan nama 'Sabra' juga menjadi perdebatan. Dalam budaya Israel, 'Sabra' berarti seseorang yang lahir di Israel, namun nama ini juga memiliki makna yang lebih kontroversial.
Pada tahun 1982, terjadi pembantaian di kamp pengungsi Sabra dan Shatila di Lebanon, yang dilakukan oleh milisi Kristen dengan dukungan Israel. Insiden ini menewaskan ratusan warga Palestina dan menjadi salah satu tragedi terbesar dalam konflik Israel-Palestina.
Nama 'Sabra' dalam film ini dianggap oleh sebagian pihak sebagai pengabaian terhadap tragedi tersebut, sehingga banyak pihak yang semakin gencar menyerukan boikot terhadap Captain America: Brave New World.
Marvel Studios sendiri telah merilis pernyataan resmi mengenai perubahan karakter Sabra untuk film ini.
"Meskipun karakter dan cerita kami terinspirasi oleh komik, mereka selalu segar dalam imajinasi untuk layar dan penonton saat ini. Para pembuat film mengambil pendekatan baru dengan karakter Sabra yang pertama kali diperkenalkan dalam komik lebih dari 40 tahun yang lalu," tulis pihak Marvel Studios dalam pernyataan resmi mereka.
Meskipun mendapatkan banyak kritik dan seruan boikot, Captain America: Brave New World tetap menjadi salah satu film paling dinantikan di tahun 2025.
Di Indonesia sendiri, film ini mulai tayang di bioskop pada Rabu, 12 Februari 2025. Meskipun ada beberapa kelompok yang turut menyerukan boikot, antusiasme terhadap film ini tetap tinggi, mengingat ini adalah film pertama di mana Anthony Mackie secara penuh memerankan Captain America setelah warisan tameng Steve Rogers jatuh ke tangannya dalam serial The Falcon and the Winter Soldier
.
Namun, apakah boikot ini akan berdampak signifikan terhadap pendapatan box office Captain America: Brave New World? Itu masih menjadi pertanyaan besar. Yang jelas, kehadiran karakter Sabra telah menjadi salah satu kontroversi terbesar dalam sejarah Marvel Studios. (Tim Liputan).
Editor : Lan