Perjalanan Caroline Riady: Dari Cita-Cita Menjadi Guru hingga Pimpin Siloam Hospitals

Editor: Redaksi author photo

Perjalanan Caroline Riady: Dari Cita-Cita Menjadi Guru hingga Pimpin Siloam Hospitals

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - 
Nama Caroline Riady mendadak menjadi sorotan publik setelah sebuah video yang diduga menampilkan dirinya beredar luas di media sosial dan menjadi viral. Video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang dijemput oleh sebuah helikopter untuk pulang kerja, sesuatu yang jarang terjadi dan langsung menarik perhatian warganet.


Dalam video yang beredar, tampak sebuah helikopter berwarna gelap mendarat di helipad yang terletak di atap sebuah gedung. Setelah beberapa saat, seorang wanita naik ke dalam helikopter tersebut sebelum lepas landas. Gedung tempat helikopter tersebut mendarat diduga kuat adalah Rumah Sakit MRCCC Siloam Semanggi, Jakarta Selatan, yang merupakan bagian dari jaringan rumah sakit Siloam Hospitals Group.


Banyak warganet yang menduga bahwa wanita dalam video tersebut tak lain adalah Caroline Riady, yang saat ini menjabat sebagai CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group. Caroline Riady merupakan sosok yang berasal dari keluarga konglomerat ternama di Indonesia, dan keterkaitannya dengan helikopter tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa ia memiliki fasilitas eksklusif untuk perjalanan sehari-harinya.


Profil Caroline Riady, Putri Sulung Keluarga Riady

Nama belakang "Riady" tentu sudah tidak asing lagi, terutama dalam pembahasan mengenai keluarga konglomerat di Indonesia. Caroline Riady adalah putri sulung dari pasangan James Riady dan Aileen Hambali, serta merupakan cucu dari Mochtar Riady, pendiri Lippo Group, salah satu konglomerasi bisnis terbesar di Indonesia.


Sebagai generasi ketiga dari keluarga Riady, Caroline memiliki latar belakang yang cukup berbeda dibandingkan kebanyakan anggota keluarganya yang bergerak di sektor bisnis sejak awal. Saat ini, Caroline menjabat sebagai CEO dan Wakil Presiden Direktur Siloam Hospitals Group, sebuah jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia yang memiliki banyak cabang di berbagai daerah.


Tak hanya berasal dari keluarga konglomerat, Caroline juga menikah dengan Soeharto Djojonegoro, cucu dari pendiri Orang Tua Group, yang merupakan perusahaan besar di sektor makanan, minuman, dan kebutuhan rumah tangga. Pernikahan ini semakin memperkuat hubungan antara dua keluarga konglomerat yang berpengaruh di Indonesia.


Caroline Riady Pernah Bercita-cita Menjadi Guru

Meskipun kini dikenal sebagai pebisnis sukses di sektor kesehatan, Caroline Riady mengungkapkan bahwa sejak kecil dirinya tidak pernah bercita-cita menjadi pengusaha. Dalam sebuah video wawancara bersama Grace Tahir yang diunggah pada 8 Juli 2024, Caroline mengatakan bahwa impiannya sejak dulu adalah menjadi seorang guru.


"Saya mau jadi guru. Kenapa? Karena saya percaya kalau masyarakat Indonesia itu mau bangkit, kita mau lebih baik, lebih produktif, berarti kita harus terdidik," ujar Caroline dalam wawancara tersebut.


Menurutnya, pendidikan merupakan faktor utama yang dapat membantu mengatasi kemiskinan di Indonesia. Karena itulah, Caroline memilih untuk mengambil pendidikan tinggi di bidang pengajaran. Ia menempuh studi di Wheaton College, Amerika Serikat, dengan jurusan Pendidikan Dasar dan Pengajaran dari tahun 2001 hingga 2005.


Setelah menyelesaikan pendidikannya, Caroline sempat bekerja sebagai guru di Lincoln Elementary School dari tahun 2004 hingga 2006. Sepulangnya ke Indonesia, ia melanjutkan kariernya di bidang pendidikan dengan menjadi dosen di Universitas Pelita Harapan (UPH) dari tahun 2006 hingga 2012.


Saat itu, Caroline sama sekali tidak terpikir untuk masuk ke dunia bisnis, apalagi mengambil alih posisi penting dalam kerajaan bisnis keluarganya.


Masuk ke Dunia Bisnis Kesehatan karena Banyak Mengajukan Komplain

Caroline mengungkapkan bahwa keputusannya untuk terjun ke bisnis kesehatan bukanlah sesuatu yang direncanakan sejak awal. Ia mengaku bahwa keterlibatannya di Siloam Hospitals bermula dari rasa ketidakpuasan terhadap layanan rumah sakit tersebut.


"Kenapa saya masuk ke dunia kesehatan? Karena saya enggak happy dengan Siloam. Pelayanannya jelek, enggak ada kepastian dalam waktu tunggu, banyak hal lah," ungkap Caroline.


Menurutnya, sebagai bagian dari keluarga yang memiliki rumah sakit tersebut, ia merasa bahwa seharusnya pelayanan di Siloam bisa lebih baik. Karena itulah, ia sering mengajukan berbagai keluhan dan kritik kepada pihak manajemen rumah sakit.


"Saya komplain terus. Akhirnya, papa bilang, 'Oke, suruh masuk Siloam,'" ujarnya, menirukan ucapan sang ayah, James Riady.


Awalnya, Caroline hanya berniat bekerja di Siloam selama delapan bulan untuk membantu memperbaiki sistem pelayanan rumah sakit. Namun, rencana itu berubah drastis setelah ia benar-benar memahami kompleksitas bisnis kesehatan. Hingga kini, Caroline sudah bertahan di Siloam Hospitals selama lebih dari 12 tahun dan berhasil membawa banyak perubahan di dalam perusahaan tersebut.


Di bawah kepemimpinannya, Siloam Hospitals terus berkembang dan menjadi salah satu jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia. Caroline juga dikenal sebagai sosok yang berusaha memperbaiki layanan kesehatan dengan berbagai inovasi dan pendekatan berbasis teknologi.


Kesuksesan Caroline Riady dalam dunia bisnis kesehatan kini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Meski awalnya ingin menjadi seorang pendidik, ia akhirnya menemukan cara lain untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat, yaitu dengan meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini