Serangkaian Kecelakaan Udara di AS, Jet Pribadi Tabrak Pesawat Lain di Arizona
KALBARNEWSS.CO.ID (AMERIKA SERIKAT) - Terjadi insiden penerbangan yang melibatkan jet pribadi yang menabrak pesawat lain saat melakukan pendaratan di Bandara Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat, pada Selasa, 11 Februari 2025.
Menurut laporan Reuters, insiden ini menyebabkan satu orang meninggal dunia, sementara satu orang lainnya masih terjebak di dalam salah satu pesawat. Selain itu, tiga orang lainnya dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan medis.
Dari tempat kejadian, tampak bahwa sebuah jet pribadi jenis Learjet 35A keluar dari landasan pacu setelah mendarat dan kemudian menabrak bagian belakang pesawat jet bisnis yang lebih besar, yaitu Gulfstream 200.
Juru bicara Otoritas Penerbangan Federal (FAA) menyatakan bahwa pihaknya masih menginvestigasi jumlah penumpang yang berada di dalam kedua pesawat saat kecelakaan terjadi. Untuk sementara, FAA menutup Bandara Scottsdale guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Unit pemadam kebakaran pun dikerahkan ke lokasi untuk membantu proses evakuasi korban. Dave Folio dari Departemen Pemadam Kebakaran Scottsdale mengatakan bahwa timnya tengah berusaha mengeluarkan satu orang yang masih terjebak di dalam pesawat.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari yang sama, Folio juga mengonfirmasi bahwa total ada lima orang yang terdampak dalam kecelakaan ini. Dari jumlah tersebut, satu orang dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit, dua orang dalam kondisi kritis, sementara satu lainnya dalam kondisi stabil.
Kecelakaan di Arizona ini menjadi salah satu dari beberapa insiden penerbangan yang terjadi di Amerika Serikat dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa kecelakaan udara lainnya yang mengguncang publik termasuk tabrakan udara antara helikopter militer dan pesawat penumpang, jatuhnya pesawat medis di Philadelphia, serta insiden pesawat tempur siluman F-35 yang meledak di Alaska.
Pada 30 Januari 2025, sebuah kecelakaan udara yang melibatkan helikopter militer Black Hawk dan pesawat American Airlines terjadi di atas Sungai Potomac, Washington, DC.
Insiden tragis ini menyebabkan semua 67 orang yang berada di kedua pesawat tewas. Laporan dari CBS News mengungkap bahwa tiga jenazah kru helikopter militer telah ditemukan, sementara 40 jenazah penumpang pesawat American Airlines berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Beberapa penumpang pesawat American Airlines yang tewas diketahui merupakan warga negara asing, termasuk dari China, Rusia, Argentina, dan Filipina.
Selain kecelakaan di Washington, insiden lain terjadi di Philadelphia, di mana sebuah pesawat medis jatuh di area padat penduduk, menyebabkan kobaran api besar serta kepulan asap hitam yang membumbung tinggi.
Pesawat Jet Rescue Air Ambulance yang mengalami kecelakaan ini mengangkut enam orang penumpang, semuanya merupakan warga negara Meksiko. Mereka terdiri dari pilot, kopilot, dokter, paramedis, pasien, dan seorang pengawal pasien.
Menurut keterangan dari juru bicara Jet Rescue Air Ambulance, Shai Gold, pesawat ini bertujuan untuk membawa seorang pasien perempuan dari Philadelphia ke Meksiko. Sebelum menuju tujuan akhirnya di Bandara Internasional Tijuana, pesawat dijadwalkan untuk mengisi bahan bakar di Missouri.
Namun, sebelum mencapai tujuannya, pesawat mengalami kecelakaan dan jatuh di dekat pusat perbelanjaan di Philadelphia. Api yang ditimbulkan akibat kecelakaan ini membakar sebagian besar pesawat, sehingga tim penyelamat kesulitan menemukan korban selamat.
Berdasarkan temuan awal, diperkirakan seluruh penumpang pesawat tewas dalam insiden ini. Juru bicara Jet Rescue Air Ambulance menyatakan bahwa melihat besarnya kobaran api dan kerusakan yang terjadi, pihaknya sangat meragukan adanya korban yang bisa selamat.
Selain kecelakaan yang melibatkan pesawat komersial dan medis, insiden penerbangan juga melibatkan pesawat tempur siluman F-35 yang jatuh di Alaska pada 1 Februari 2025.
Menurut laporan dari AP News, pesawat kecil ini membawa sepuluh orang di dalamnya saat mengalami kegagalan sistem dan jatuh di antara dua pemukiman terpencil di Alaska.
Meski pesawat mengalami kerusakan parah dan sempat meledak setelah jatuh, pilot yang mengendalikan jet tempur ini berhasil selamat dengan menggunakan kursi pelontar. Ia segera dilarikan ke rumah sakit setelah ditemukan oleh tim penyelamat, dan kini kondisinya dikabarkan stabil.
Kolonel Paul Townsend, Komandan Penerbang ke-354, menyatakan bahwa penyelidikan awal menunjukkan pesawat mengalami ‘kerusakan saat terbang’ yang menyebabkan hilangnya keseimbangan dan membuat jet menukik tajam saat hendak melakukan pendaratan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, dan kecelakaan tersebut tidak menimbulkan kerusakan signifikan pada lingkungan sekitar.
Serangkaian insiden penerbangan dalam beberapa minggu terakhir ini memunculkan kekhawatiran mengenai keselamatan penerbangan di Amerika Serikat.
Dari pesawat komersial hingga jet militer, berbagai jenis kecelakaan yang terjadi menunjukkan perlunya evaluasi lebih lanjut terhadap regulasi penerbangan, pemeliharaan pesawat, serta standar keamanan di industri penerbangan.
Kecelakaan udara bukan hanya mengancam nyawa penumpang dan kru pesawat, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak besar bagi masyarakat yang berada di sekitar lokasi kejadian. Oleh karena itu, pemerintah dan otoritas penerbangan AS diharapkan segera mengambil langkah tegas untuk meningkatkan keselamatan penerbangan dan mencegah terulangnya tragedi serupa di masa depan. (Tim Liputan).
Editor : Lan