Banjir Jakarta Surut, Warga Mulai Bersihkan Rumah, Pengungsian Masih Dihuni

Editor: Redaksi author photo

Banjir Jakarta Surut, Warga Mulai Bersihkan Rumah, Pengungsian Masih Dihuni

KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025, memastikan bahwa seluruh titik banjir yang sebelumnya melanda ibu kota telah surut sepenuhnya. Sebelumnya, banjir besar melanda sebagian besar wilayah Jakarta sejak awal Maret 2025, disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai besar seperti Ciliwung, Kali Angke, dan Kali Pesanggrahan yang membawa volume air yang sangat tinggi. Banjir ini mengakibatkan 122 wilayah rukun tetangga (RT) terendam dengan ketinggian air mencapai lebih dari tiga meter di beberapa titik.


Menurut data yang disampaikan oleh BPBD DKI Jakarta, sejak Selasa, 4 Maret 2025 hingga Kamis, 6 Maret 2025, wilayah yang terdampak banjir telah mengalami penurunan air secara signifikan. Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, mengonfirmasi bahwa seluruh titik banjir di 122 RT kini sudah tidak lagi terendam air. 


"Seluruh daerah sudah tidak lagi tergenang," kata Yohan kepada awak media di Jakarta pada Kamis, 6 Maret 2025.


Banjir yang sempat menggenangi wilayah Jakarta ini mulai surut pada Rabu malam, 5 Maret 2025, sekitar pukul 23.00 WIB, yang menjadi tanda bahwa kondisi banjir di Jakarta sudah mulai pulih. Setelah surutnya air, para warga yang rumahnya terendam banjir kini memulai proses pembersihan sisa-sisa material yang terbawa arus banjir. Yohan mengungkapkan bahwa meskipun banjir telah surut, banyak warga yang masih membersihkan rumah dan lingkungan mereka dari lumpur dan sampah yang terbawa air.


Meski banjir telah surut, proses pemulihan belum sepenuhnya selesai. BPBD DKI Jakarta juga mencatat bahwa masih ada sejumlah lokasi pengungsian yang dihuni oleh warga yang rumahnya terendam. 


"Untuk lokasi pengungsian masih dihuni warga, karena saat ini sedang proses bersih-bersih," terang Yohan. 


Para pengungsi yang sebelumnya mengungsi di tempat-tempat pengungsian sementara akan kembali ke rumah masing-masing setelah proses pembersihan rumah selesai dan kondisi sudah memungkinkan.


Dalam upaya pemulihan pasca-banjir ini, BPBD DKI Jakarta juga mengerahkan berbagai sumber daya untuk mempercepat proses pembersihan dan meminimalisir dampak bencana. Peran aktif dari berbagai pihak sangat terlihat, termasuk masyarakat setempat yang terlibat dalam membersihkan lingkungan mereka. 


"Peran dari unsur masyarakat juga dilibatkan dalam upaya ini, seperti pihak RT, RW, FKDM, dan tokoh masyarakat lainnya. Serta bantuan dari TNI dan Polri," ujar Yohan, menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan instansi terkait dalam menghadapi bencana ini.


Selain itu, BPBD juga menggunakan berbagai peralatan pendukung, seperti pompa bergerak (mobile), yang dimanfaatkan untuk menyedot genangan air yang masih tersisa di beberapa lokasi yang sulit dijangkau. 


"Kami melibatkan berbagai peralatan dan personel untuk mempercepat proses ini, sehingga genangan air dapat cepat surut dan warga bisa segera kembali beraktivitas," tambahnya.


Proses pembersihan dan pemulihan ini diharapkan dapat berjalan cepat, sehingga para warga yang terdampak dapat segera kembali ke rumah mereka dengan aman. Pemerintah dan masyarakat pun berharap agar tidak ada lagi cuaca ekstrem atau bencana serupa yang dapat menambah beban bagi warga Jakarta. BPBD DKI Jakarta akan terus memantau kondisi di lapangan dan siap memberikan bantuan lebih lanjut jika dibutuhkan.


Dengan adanya kerjasama antara pemerintah, masyarakat, serta TNI dan Polri, Jakarta kini tengah berusaha untuk bangkit kembali setelah menghadapi salah satu bencana terbesar yang melanda kota tersebut. Pemulihan pasca-banjir ini tentunya memerlukan waktu, namun upaya yang dilakukan oleh semua pihak menunjukkan semangat untuk memulihkan kehidupan warga Jakarta yang terdampak bencana ini. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini