![]() |
Erick Thohir Jelaskan Alasan Ifan Seventeen Dipilih Jadi Dirut PFN |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Berita tentang pengangkatan Riefian Fajarsyah atau yang lebih dikenal sebagai Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama PT Produksi Film Negara (PFN) terus menjadi perbincangan publik. Banyak pihak yang mempertanyakan keputusan ini, mengingat Ifan lebih dikenal sebagai musisi dibandingkan seseorang yang memiliki latar belakang di industri perfilman.
Seiring dengan berkembangnya polemik ini, Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya buka suara terkait alasan di balik penunjukan Ifan sebagai pucuk pimpinan di perusahaan film milik negara tersebut. Menurut Erick, setiap pengangkatan direksi di perusahaan BUMN sudah melalui proses seleksi yang ketat dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
"Ya banyak (alasan memilih Ifan), cuma kan semua harus pilihan," ujar Erick saat ditemui media di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, pada Jumat, 14 Maret 2025.
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa Ifan bukan satu-satunya calon yang dipertimbangkan. Sebelum pengangkatan Ifan, terdapat beberapa nama lain yang juga masuk dalam seleksi Tim Penilai Akhir (TPA).
“Ada beberapa, cuma proses dari TPA-nya kemarin seperti itu. Ya kita kan mengusulkan beberapa nama, ini pilihan yang pada saat itu dilihat di berbagai perspektif, ya diberi kesempatan," jelas Erick.
Di sisi lain, Ifan sendiri juga turut memberikan tanggapannya terhadap berbagai kritik yang muncul, terutama tudingan bahwa ia mendapatkan jabatan ini karena kedekatan dengan pejabat atau hasil dari praktik "menjilat". Dalam unggahan terbarunya di Instagram pada Jumat, 21 Maret 2025, Ifan menegaskan bahwa dirinya tidak mendapatkan posisi ini dengan cara seperti yang dituduhkan oleh sebagian orang.
“Sebelum saya, ada beberapa kandidat yang ditawarkan dan menolak karena mengetahui keadaan PFN yang sangat berat, dengan kondisi yang hampir mustahil,” tulis Ifan dalam unggahannya.
“Lalu kenapa saya mau? Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negara yang kita cintai ini, saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi,” tambahnya.
Menurut Ifan, ketika dirinya ditawarkan jabatan ini, ia melihatnya sebagai kesempatan untuk berkontribusi lebih bagi negara, terutama di industri perfilman yang kini tengah berjuang untuk bangkit. Ia juga menyadari bahwa kondisi PFN saat ini sedang dalam keadaan yang sulit dan membutuhkan perhatian serta kerja keras untuk kembali menjadi perusahaan film negara yang berjaya.
Selain itu, meski banyak kritik yang datang, Ifan justru melihatnya dari sudut pandang yang positif. Menurutnya, setidaknya kini lebih banyak masyarakat yang mulai mengenal dan memperhatikan PFN.
“Dengan datangnya komentar negatif soal ketidakpantasan saya, saya bersyukur akan satu hal, Alhamdulillah masyarakat Indonesia mulai berkenalan dengan PFN, perusahaan BUMN di bidang film production yang selama ini bahkan tidak diperhatikan lagi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ifan berharap agar publik tidak hanya berfokus pada dirinya, tetapi juga mendoakan agar PFN bisa kembali bangkit dan berjaya di industri film nasional.
“Sehingga PFN bisa mengeluarkan kembali karya-karya yang luar biasa dan mengembalikan marwahnya kembali di industri film nasional,” tutupnya.
Di tengah pro dan kontra yang masih berlangsung, kini menjadi tugas besar bagi Ifan Seventeen untuk membuktikan bahwa dirinya memang mampu membawa perubahan dan kebangkitan bagi PFN. Ia pun berjanji akan terus memberikan kabar terbaru mengenai perkembangan perusahaan tersebut ke depannya. (Tim Liputan).
Editor : lan