Evakuasi Pasien dan Pemulihan Layanan RSUD Bekasi Pasca Banjir Hebat
KALBARNEWS.CO.ID (BEKASI) - Kabar terbaru yang tengah hangat diperbincangkan oleh sebagian besar publik di Tanah Air, khususnya di media sosial (medsos), adalah terkait terendamnya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi oleh banjir pada hari Selasa, 4 Maret 2025. Dalam video yang beredar luas di berbagai platform sosial media, terlihat jelas genangan air yang bahkan masuk ke dalam ruangan rumah sakit, mengakibatkan sejumlah pasien terpaksa dievakuasi. Kejadian ini menambah panjang daftar bencana yang menimpa Kota Bekasi akibat curah hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari terakhir.
Kusnanto Saidi, selaku Direktur RSUD Kota Bekasi, menjelaskan bahwa banjir yang melanda rumah sakit menyebabkan kelumpuhan sistem kelistrikan, terutama di Gedung E dan F. Alhasil, beberapa pelayanan medis yang memerlukan alat-alat khusus, seperti MRI, CT Scan, cathlab, dan hemodialisis, terpaksa dihentikan sementara waktu. Hal ini tentu saja menjadi tantangan besar, mengingat peralatan medis tersebut sangat penting untuk penanganan pasien-pasien dengan kondisi medis yang memerlukan perawatan intensif dan segera.
Menurut penjelasan Kusnanto dalam cuplikan video yang dipublikasikan melalui akun Instagram RSUD Kota Bekasi (@rsudcambekasi), banjir mulai menggenangi rumah sakit sejak dini hari, tepatnya pada pukul 02.30 WIB, pada Rabu, 5 Maret 2025. Pada pukul 03.30 WIB, luapan air dari Kali Bekasi mulai memasuki basement Gedung E, yang semakin memperburuk kondisi di rumah sakit. Dalam situasi tersebut, rumah sakit harus segera mengambil langkah-langkah cepat untuk menyelamatkan pasien-pasien yang berada di ruang Intensive Care Unit (ICU), dengan melakukan evakuasi ke Gedung A yang masih memiliki akses listrik.
Selain itu, banjir yang terus meluas ke Gedung F juga menyebabkan beberapa bagian rumah sakit terendam air, termasuk instalasi gizi dan laundry. Untuk memenuhi kebutuhan pasien yang terhambat akibat bencana ini, pihak RSUD membuka dapur umum yang bekerja sama dengan Kodim setempat untuk menyediakan makanan darurat bagi pasien yang tidak bisa dijangkau oleh layanan rumah sakit pada saat itu. Koordinasi yang cepat dan responsif ini sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar pasien tetap dapat terpenuhi meskipun dalam kondisi yang serba terbatas.
Seiring dengan perkembangan situasi tersebut, Kusnanto menegaskan bahwa pihak rumah sakit terus berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi dampak banjir dan mengembalikan layanan kesehatan yang terhenti akibat masalah kelistrikan dan akses yang terganggu. Proses evakuasi dan pemulihan sedang berlangsung, dan pihak RSUD berharap bisa segera memulihkan kondisi rumah sakit agar pelayanan kesehatan dapat kembali berjalan normal. (Tim Liputan).
Editor : Lan