KALBARNEWS.CO.ID (CHONGQING) - Pada 25 Maret 2025, Huawei Cloud menggelar Asia-Pacific Forum di Go-Global Summit di Chongqing Shancheng International Conference Center. Di acara ini, Huawei Cloud menghadirkan sekitar 200 pemimpin industri dari sektor hiburan, media sosial, gim, keuangan digital, ritel, logistik untuk e-commerce, dan Web 3.0. Sejumlah pembicara utama di acara ini mengulas kondisi dan arah perkembangan globalisasi yang ditempuh perusahaan-perusahaan Tiongkok.
Para pembicara juga membahas kisah-kisah sukses tentang sejumlah perusahaan yang telah memiliki jangkauan kuat di Asia Pasifik. Lewat acara ini, Huawei Cloud membuktikan dedikasi dalam menjalin kerja sama inovasi bersama klien dan mitra di pasar yang dinamis tersebut.
Enam Inisiatif Kolaboratif untuk Merek-Merek yang Berkembang Pesat di Asia Pasifik
Dalam sambutannya, Jacqueline Shi, President, Global Marketing and Sales Service, Huawei Cloud, memaparkan lompatan penting yang ditempuh Huawei Cloud di Asia Pasifik. Menurutnya, Asia Pasifik merupakan pasar terbesar Huawei Cloud di luar Tiongkok Daratan. Bahkan, Singapura, Hong Kong (Tiongkok), dan Thailand selalu menjadi tiga pasar yang menghasilkan pendapatan terbesar.
Wilayah luas ini, setelah Singapura, Hong Kong (Tiongkok), dan Thailand menjadi tiga pasar dengan kontribusi pendapatan terbesar bagi Huawei Cloud, semakin memperkuat statusnya sebagai pasar terbesar Huawei Cloud di luar Tiongkok. Setelah ekonomi digital berkembang pesat, Asia Pasifik menawarkan banyak peluang bisnis sehingga menjadi destinasi pilihan bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ingin berekspansi.
Namun, Jacqueline mengingatkan, kesuksesan yang tercapai di pasar dinamis ini tak hanya ditentukan oleh teknologi mutakhir; pelaku bisnis juga harus memprioritaskan efisiensi biaya dan beradaptasi dengan selera pasar lokal demi merebut kepercayaan pelanggan, mitra, dan pengguna.
Agar mampu berkembang, sebuah perusahaan harus memahami lanskap unik setiap negara, serta mengkaji pasar supaya benar-benar mengenali karakteristiknya. Dengan demikian, perusahaan tersebut dapat menangkap peluang baru dan merealisasikan potensi pertumbuhan bisnis pada dekade berikutnya.
Shang Haifeng, President, Huawei Cloud Asia Pacific, mengulas daya tarik Asia Pasifik di mata perusahaan-perusahaan Tiongkok dengan menyoroti kedekatan kultural, bahasa, demografi, dan kondisi ekonomi Asia Pasifik dengan Tiongkok.
Pasar Asia Pasifik terbukti menjadi lahan subur bagi Huawei Cloud yang telah mencatat pertumbuhan bisnis hingga 30 kali lipat dalam lima tahun terakhir. Bahkan, Huawei Cloud menjadi penyedia layanan komputasi awan dengan perkembangan terpesat di Asia Pasifik.
Di forum ini, Huawei Cloud meluncurkan enam inisiatif kolaboratif untuk perusahaan-perusahaan yang ingin berekspansi ke Asia Pasifik:
1.Infrastruktur komputasi awan: Menyediakan akses terpadu terhadap sumber daya komputasi awan yang mendukung kegiatan bisnis global.
2.Teknologi: Membantu klien dan mitra untuk bekerja sama mengembangkan solusi kompetitif dengan teknologi mutakhir.
3.Penjualan: Membantu mitra-mitra berekspansi ke pasar internasional baru lewat kerja sama untuk menangkap peluang pasar.
4.Ekosistem: Bekerja sama memanfaatkan ekosistem lokal agar klien dan mitra mencapai kesuksesan.
5.Pasar: Membantu pelanggan dan mitra yang ingin berekspansi dan meningkatkan profil merek lewat kerja sama pemasaran.
6.Platform: Membagikan pengalaman Huawei selama lebih dari 20 tahun dalam bisnis lokal, aspek komersial, legal, keuangan, perpajakan, dan kepatuhan regulasi, membantu berbagai perusahaan agar mudah merambah pasar Asia Pasifik.
Di acara ini, Shang melansir "Asia-Pacific Acceleration Program". Lewat inisiatif ini, Huawei Cloud Asia Pacific akan berkomitmen menyalurkan pendanaan khusus senilai US$ 10 juta untuk menyediakan enam paket dukungan: konsultasi strategis, pengembangan solusi, kerja sama pemasaran, bantuan migrasi komputasi awan, kerja sama ekspansi bisnis, dan akses jaringan industri.
Menurutnya, inisiatif ini membantu perusahaan-perusahaan Tiongkok yang ingin memanfaatkan ekosistem kemitraan Huawei Cloud di Asia Pasifik. Melalui program ini, Huawei Cloud siap membantu klien dan mitra untuk mengatasi kompleksitas globalisasi.
Berbagi Perspektif tentang Iklim Usaha serta Strategi untuk Menarik SDM & Investasi di ASEAN dan Hong Kong (Tiongkok)
Dr. Piti Srisangnam, Executive Director, ASEAN Foundation, menekankan, dalam 10 tahun mendatang, ASEAN akan memperbarui infrastruktur digital, mendorong inovasi digital, serta membangun basis untuk menjadi ekonomi digital global. Maka, layanan komputasi awan menjadi katalis untuk pertumbuhan sektor digital ASEAN, serta menopang ekonomi digital yang terdiversifikasi. Untuk itu, Dr. Piti Srisangnam mendorong kelanjutan kolaborasi, inovasi, dan investasi agar keajaiban ASEAN dapat terwujud.
Menurut Samson Cheung, Deputy Head, Business and Talent Attraction / Investment Promotion, Hong Kong Economic and Trade Office in Chengdu (CDETO), Tiongkok Daratan memiliki keunggulan dari sisi inovasi, kemajuan digital, serta peluang yang belum tersentuh.
Di sisi lain, Hong Kong memiliki pasar keuangan dan modal yang terdiversifikasi, serta layanan profesional terbaik sehingga menjadi pusat bisnis bagi perusahaan-perusahaan yang ingin berekspansi di luar Tiongkok dan merambah Asia Pasifik. Sebagai kosmopolitan yang menghubungkan dunia Timur dan Barat, Hong Kong menyatukan kekuatan dunia dan Tiongkok, serta menarik kehadiran berbagai perusahaan dan SDM unggulan dari seluruh dunia.
Kisah-Kisah Sukses dari Sejumlah Perusahaan Tiongkok
Li Jianggan, Pendiri dan CEO MomentumWorks, membahas aktivitas operasional MomentumWorks yang telah mendunia, serta memberikan perspektif penting tentang merambah pasar global. Dia turut menyoroti potensi pasar ritel daring yang masif di Asia Tenggara, saat ini tercatat hanya 12%, jauh lebih rendah dari Tiongkok yang mencapai 30%.
Agar dapat berkembang, pelaku bisnis harus menyelaraskan relevansi pasar lokal dengan ekspansi global, serta menciptakan model yang sesuai dengan kebutuhan konsumen dan mitra lokal. Dia menjelaskan, hambatan dalam ekspansi global bukanlah hal yang negatif; melainkan, faktor yang mendorong berbagai perusahaan untuk meningkatkan keahlian internal sebelum berekspansi, membangun basis yang baik untuk pertumbuhan jangka panjang.
Menurut Shou Dong, Co-founder & Chairman, ADVANCE.AI, laju penetrasi pembayaran digital di Asia Tenggara melesat dari di bawah 10% pada 2015 menjadi 75% pada 2025, sedangkan nilai ekonomi digital berkembang pesat dari US$ 32 miliar menjadi US$ 3 triliun. Shou menjelaskan, kesuksesan perusahaannya tercapai berkat tiga faktor: merambah pasar secara dini, permintaan akan solusi keuangan inklusif, serta kompetisi pasar. Dia berkata, "Meski pelaku bisnis lain telah sukses, Anda harus menemukan proposisi nilai bisnis Anda yang benar-benar unik." Dia juga mengapresiasi Huawei Cloud yang telah mengusung semangat berkolaborasi, dan berkata, "Mitra pertama kami sebenarnya bukan Huawei Cloud, namun Huawei Cloud bekerja sama memanfaatkan peluang bisnis bersama kami, tanpa mengharapkan transaksi."
Dalam paparannya, Jin Xiaoxu, Director, Business Globalization, Yonyou, berkata, pada 2023, Yonyou melansir strategi yang membantu berbagai perusahaan Tiongkok mendunia. Yonyou lantas ingin memperbarui strategi ini menjadi versi 2.0 pada 2026, serta melayani lebih dari dua juta perusahaan untuk membangun sistem TI, serta menjadi platform terkemuka di Asia Pasifik. Setelah bermitra dengan Huawei Cloud selama satu dekade, Yonyou memiliki banyak kisah sukses di Asia Pasifik.
Sejalan dengan ekspansi global perusahaan Tiongkok, permintaan kalangan perusahaan ini pun semakin kompleks, khususnya berkaitan dengan aktivitas operasional di pasar lokal. Demi memenuhi kebutuhan tersebut, Yonyou berencana memperluas jangkauan di Asia Pasifik, serta gencar menjalin kemitraan lokal dan beroperasi di pasar lokal sekaligus terus memfasilitasi manajemen pintar untuk berbagai perusahaan.
Di sesi diskusi panel, pembawa acara memandu empat tamu untuk berbagi pengalaman tentang ekspansi yang ditempuh di pasar Asia Pasifik, serta tantangan yang diatasi mereka. Keempat tamu ini juga menjajaki peran AI yang memberdayakan atau mentransformasi industri-industri terkait.
- Tian Ye, Founder & CEO, Delivery Chinatown, mengulas pasar Asia Tenggara yang sangat terfragmentasi, terutama menekankan kesulitan yang dihadapi platform layanan pengantaran makanan (food delivery). Singapura menjadi titik awal dalam ekspansi global Delivery Chinatown. Meski tingkat konsumsi tergolong tinggi, dan skala pasar yang relatif kecil, Singapura memiliki iklim regulasi yang berbeda. Delivery Chinatown turut mengapresiasi dukungan Huawei Cloud yang telah menghubungkan mitra dan pelanggan lokal.
- Bi Peng, CTO, Island Credit Solution, optimis bahwa kemitraan yang terjalin dengan Huawei Cloud akan ikut menjawab tantangan unik di Asia Tenggara, khususnya ketersediaan teknologi dan layanan lokal yang komprehensif, serta optimalisasi verifikasi dan proses data dengan dukungan AI. Infrastruktur dan keahlian AI yang dimiliki Huawei Cloud berperan penting dalam mempercepat inovasi Island Credit Solution.
- Jennifer Zhang, President, WIZ.AI, menyoroti akuisisi SDM sebagai tantangan terbesar dalam ekspansi global. Dia menekankan, teknologi AI berperan penting dalam mempermudah proses bisnis, serta meningkatkan efisiensi.
- Cai Yi, CTO, NXCLOUD, menilai, didukung Huawei Cloud, pihaknya berhasil merambah pasar lokal, dan membuat sejumlah pencapaian penting. Sejalan dengan perkembangan pasar, NXCLOUD harus mempelajari kebutuhan pelanggan dan terus menciptakan nilai tambah. Berkat platform AI Huawei Cloud yang bersifat terbuka, NXCLOUD mampu memanfaatkan model dasar AI dengan biaya terjangkau dan efisiensi tinggi. Langkah ini menjadi cara efisien untuk mempertahankan status NXCLOUD sebagai pemimpin teknologi, serta menangkap peluang transformasi industri.
Ke depan, Huawei Cloud akan membantu berbagai perusahaan Tiongkok untuk membangun daya saing di pasar global lewat dukungan holistis dan solusi inovatif, serta menjalin kolaborasi yang lebih erat bersama klien, mitra, dan mitra industri demi mempercepat globalisasi perusahaan-perusahaan Tiongkok. (Tim Liputan).
Editor : Lan