Jelang Lebaran, Korlantas dan Jasa Marga Siapkan Strategi Atasi Kemacetan Mudik
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA) - Lebaran tinggal hitungan hari, dan aktivitas mudik mulai terlihat di berbagai ruas jalan utama. Seperti tahun-tahun sebelumnya, arus mudik menjadi tantangan besar bagi otoritas lalu lintas, terutama dalam mengatasi kemacetan yang sering terjadi akibat tingginya volume kendaraan yang melintas.
Mudik Lebaran merupakan tradisi tahunan masyarakat Indonesia untuk berkumpul dengan keluarga di kampung halaman guna merayakan Idul Fitri. Namun, lonjakan kendaraan di jalur-jalur utama menuju daerah tujuan mudik sering kali menyebabkan kepadatan lalu lintas yang luar biasa. Oleh karena itu, diperlukan strategi khusus agar perjalanan mudik tetap lancar dan aman.
Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengurai kemacetan adalah menerapkan kebijakan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem one way atau satu arah di titik-titik tertentu. Kebijakan ini dilakukan dengan mengubah jalan dua arah menjadi satu arah guna mempercepat arus kendaraan yang bergerak ke arah tujuan mudik.
Namun, penerapan kebijakan one way ini tidak bisa hanya berdasarkan perkiraan semata. Data akurat mengenai jumlah kendaraan yang melintas di jalan tol menjadi acuan utama dalam menentukan kapan dan di mana rekayasa lalu lintas perlu diterapkan.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, menegaskan bahwa penerapan one way dan contraflow akan dilakukan berdasarkan pemantauan real-time terhadap kepadatan kendaraan di jalan tol. Hal ini disampaikannya usai melakukan rapat koordinasi dengan Direktur Utama PT Jasa Marga, Subakti Syukur, dan Direktur Operasional PT Jasa Marga, Fitri Wiyanti, pada Selasa, 25 Maret 2025.
Menurut Agus, indikator arus lalu lintas menjadi acuan utama dalam pengambilan keputusan untuk menerapkan rekayasa lalu lintas.
"Ketika nanti bangkitan arus cukup tinggi, indikator-indikator untuk contra flow dan one way itu sudah jelas," ujar Agus di Jasa Marga Tollroad Command Center, Jatiasih, usai rapat pada Selasa, 25 Maret 2025.
Ia menjelaskan bahwa penerapan contraflow akan dimulai berdasarkan jumlah kendaraan yang terdeteksi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
-
Jika jumlah kendaraan yang melintas mencapai 5.500 unit per jam, maka contraflow satu lajur akan mulai diberlakukan.
-
Jika jumlah kendaraan naik menjadi 6.400 unit per jam selama satu jam berturut-turut, maka contraflow dua lajur akan diterapkan.
-
Jika jumlah kendaraan terus meningkat hingga 7.400 unit per jam, maka akan diberlakukan contraflow tiga lajur untuk mengurai kepadatan.
"Prediksi kapan akan diberlakukan one way tentunya nanti kami (Korlantas) dan pihak Jasa Marga akan melihat traffic counting yang terus diperbarui. Setelah itu, baru kami simpulkan apakah akan dilakukan one way secara nasional atau tidak," tambahnya.
Selain melakukan rapat koordinasi, Korlantas Polri dan Jasa Marga juga melakukan inspeksi langsung ke sejumlah ruas tol utama yang menjadi jalur mudik. Salah satu titik yang menjadi perhatian adalah Tol Cikampek-Cipularang hingga KM 71, yang kerap mengalami lonjakan arus kendaraan pada periode mudik.
"Hari ini kami bersama dengan Dirut Jasa Marga mengevaluasi kondisi arus kendaraan yang keluar dari Jakarta. Kami juga melakukan kajian terhadap rekayasa lalu lintas, baik itu contraflow maupun one way," jelas Agus.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Marga, Subakti Syukur, menambahkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan arus lalu lintas di berbagai ruas tol guna memastikan penerapan rekayasa lalu lintas berjalan efektif.
"Kami sudah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas bersama dengan pihak kepolisian. Pemantauan dilakukan melalui sistem traffic counting dan CCTV di berbagai titik strategis. Dengan cara ini, kami bisa mengambil keputusan secara cepat dan akurat untuk mengatasi kemacetan," ujar Subakti.
Korlantas Polri dan Jasa Marga mengimbau masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan mudik dengan baik dan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku. Pemudik juga diharapkan untuk selalu mengecek kondisi kendaraan sebelum berangkat serta mengikuti informasi terbaru mengenai rekayasa lalu lintas yang diterapkan di berbagai ruas jalan tol.
"Kami mengimbau kepada seluruh pemudik agar selalu waspada di jalan, patuhi rambu-rambu lalu lintas, dan manfaatkan rest area untuk beristirahat jika merasa lelah. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, kita bisa mewujudkan mudik yang aman dan lancar," pungkas Agus.
Dengan berbagai langkah antisipasi yang telah disiapkan, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan lebih baik, sehingga masyarakat bisa sampai ke kampung halaman dengan selamat dan nyaman. (Tim Liputan).
Editor : Lan