Limbah Minyak Mentah Dapat Digunakan Untuk Menghasilkan Tanah Jalan
KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA) - Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm telah menciptakan teknologi untuk mengolah limbah belerang-alkali menjadi tanah buatan yang dapat digunakan dalam pembangunan jalan dan tanggul.
Serangkaian percobaan telah menunjukkan bahwa karakteristik tanah yang dihasilkan sebanding dengan tanah alami. Tanggal 21.03.2025
Para penulis melakukan penelitian untuk mengetahui apa yang terjadi pada tanah setelah beberapa siklus beku-cair. Untuk tujuan itu, mereka membuat sampel tanah dengan mencampur 400 gram limbah belerang-alkali dan 1.000 gram tripoli amorf (sejenis batuan sedimen), setelah itu mereka melakukan perlakuan panas pada sampel pada suhu 700 derajat Celsius, sehingga diperoleh material silikat yang aman bagi manusia dan lingkungan.
Selama percobaan, para ilmuwan menyimpan sampel dalam lemari pembeku pada suhu minus 20 derajat Celsius selama tiga hari, lalu menaruhnya dalam lemari pendingin pada suhu plus 6 derajat Celsius selama jangka waktu yang sama. Tindakan ini diulang beberapa kali. Pengukuran kekuatan dan deformasi dilakukan setelah siklus pertama, ketiga, dan kesepuluh.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pembekuan dan pencairan memengaruhi tanah buatan manusia dengan cara yang hampir sama seperti tanah alami, meskipun lebih intens: setelah siklus pertama, daya rekat spesifik berkurang setengahnya, lalu berkurang 15%.
Tingkat deformasi tanah juga awalnya berkurang setengahnya, meskipun meningkat 70% dari siklus ketiga hingga kesepuluh.
“Harus dikatakan bahwa tanah yang diperoleh dari limbah belerang-alkali yang dihasilkan dari produksi minyak memiliki kelebihan: kepadatannya 30% lebih rendah daripada tanah alami, yang mengurangi beban pada pondasi, sementara sifat hidrofilisitasnya yang tinggi, yaitu kemampuan menyerap air, memungkinkan lapisan di bawahnya mengering dengan cepat. Inilah sebabnya mengapa material ini dapat digunakan dalam konstruksi struktur tanggul jalan yang andal di atas pondasi jenuh yang lemah,” kata Alla Grishina, kandidat ilmu teknik, seperti dikutip oleh Universitas Politeknik Perm.
Tanah buatan dapat digunakan tidak hanya untuk pembangunan jalan umum, tetapi juga untuk infrastruktur transportasi di ladang minyak. (Tim Liputan)
Editor : Aan