Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Pertanian Hidroponik: Inisiatif PKM UPB untuk Komunitas Anyar

Editor: Redaksi author photo

Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Pertanian Hidroponik: Inisiatif PKM UPB untuk Komunitas Anyar
KALBARNEWS.CO.ID (PONTIANAK) - Dalam upaya mendukung pertanian berkelanjutan, Tim PKM Universitas Panca Bhakti (UPB) Pontianak mengadakan kegiatan pendampingan yang sangat bermanfaat bagi petani hidroponik. 


Kegiatan yang dipimpin oleh Rizki Fakrul Yahya, S.Pd., M.Pd., bersama dengan Dr. Drs. Sartono, M.M dan Ali Afif, S.E., M.Ak., bertujuan untuk membantu anggota komunitas Anyar Hidroponik Kota Pontianak dalam penyusunan harga pokok penjualan sayuran.


Bertempat di Akcaya Agrifarm di Jalan 28 Oktober Gg. Sudirah No. 6, Siantan Hulu, Kecamatan Pontianak Utara, acara ini dihadiri oleh sejumlah petani hidroponik dan mahasiswa dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini merupakan bagian dari penerapan Interaksi Kampus Masyarakat (IKU 2), yang mencerminkan komitmen pendidikan tinggi dalam memberdayakan masyarakat sekitarnya.


Rizki Fakrul Yahya, selaku Ketua Tim PKM, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petani hidroponik mengenai penghitungan harga pokok penjualan. 


"Setelah mengikuti kegiatan pendampingan ini, kami berharap para petani hidroponik dapat mengelola usaha mereka dengan lebih efisien, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan daya saing produk mereka," ujar Rizki.


Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UPB, Dr. M. Zalviawan, M.M, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. 


"Kami percaya bahwa dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman, kita dapat menciptakan ekosistem yang memfasilitasi pertumbuhan pertanian hidroponik di Kota Pontianak," kata Zalviawan.


Kegiatan ini juga menghadirkan narasumber berpengalaman, Dr. Drs. Sartono, M.M. dan Ali Afif, S.E., M.Ak, yang menyampaikan materi terkait penyusunan harga pokok penjualan dan strategi pemasaran. Dalam presentasinya, mereka mengupas tuntas tentang bagaimana cara menghitung biaya produksi serta aspek penting dalam menjangkau pasar yang lebih luas.


“Pemasaran bukan hanya tentang menjual, tetapi juga tentang bagaimana menceritakan nilai dari produk yang kita tawarkan. Petani perlu memahami cara membangun brand dan menciptakan hubungan baik dengan konsumen,” jelas Ali Afif.


Untuk itu, melalui kegiatan PKM yang dilakukan ini, para petani hidroponik di Kota Pontianak tidak hanya mampu mengoptimalkan hasil panen, tetapi juga meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial mereka. Dengan pengetahuan yang diperoleh, komunitas Anyar Hidroponik diharapkan bisa mandiri dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal.


Dengan upaya kolaboratif antara kampus, petani, dan masyarakat, Pontianak berpotensi menjadi sentra pertanian hidroponik yang maju dan berkelanjutan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa pendidikan tidak hanya berhenti di dalam kelas, tapi juga melibatkan aksi nyata dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Sebuah langkah besar untuk masa depan pertanian yang lebih baik di Indonesia.* (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini