Pondok Pesantren Al Bahjah dan TMMS Cetak Generasi Santri untuk Dakwah dan Pengembangan Ekonomi Syariah
KALBARNEWS.CO.ID (CIREBON) – PT Tambang
Meranti Mulia Sejahtera (TMMS) melalui Rimba Foundation memperkuat komitmennya
dalam pembangunan sumber daya manusia lewat program beasiswa bagi santri
Sekolah Tinggi Al Bahjah.
Program yang dimulai pada Desember 2024 ini merupakan hasil kolaborasi TMMS dengan Pondok Pesantren Al Bahjah dan telah memberikan beasiswa kepada 20 mahasiswa per bulan agar mereka dapat fokus pada studi tanpa terkendala biaya. (7/3/2025).
Rimba Foundation merupakan yayasan yang dibentuk oleh TMMS untuk
mengelola dana CSR dari masing-masing entitas anak perusahaan di bawahnya. Para
mahasiswa penerima beasiswa program ini menempuh pendidikan di jurusan ekonomi,
matematika, dan manajemen pendidikan Islam (MPI) di Sekolah Tinggi Al Bahjah.
Program ini juga diintegrasikan dengan berbagai unit usaha berbasis
syariah di bawah naungan Al Bahjah, seperti BMT Al Bahjah, AB Mart, Travel Al
Bahjah, dan Al Bahjah Chicken. Manajer BMT Al Bahjah, Mujibullah, menegaskan
bahwa program ini bertujuan mencetak ulama yang tidak hanya memahami syariat,
tetapi juga memiliki wawasan ekonomi syariah dan ilmu umum.
“Kenapa Buya Yahya menciptakan tiga jurusan ini? Karena tiga jurusan
inilah yang sangat relevan dalam mempersiapkan ulama masa depan yang tidak
hanya memahami syariat, tetapi juga ekonomi dan ilmu umum. Dengan ini, mereka
siap menjadi pemimpin umat yang dapat berdakwah sekaligus mengembangkan ekonomi
berbasis Islam,” ujar Mujibullah.
Komitmen TMMS terhadap ESG dan
Pemberdayaan Masyarakat
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor pertambangan
dan penyewaan alat berat, TMMS tidak hanya fokus pada ekspansi bisnis, tetapi
juga berkomitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Program beasiswa ini merupakan
bagian dari upaya perusahaan dalam membangun keberlanjutan sosial melalui
pendidikan.
CEO TMMS, Herryan Syahputra, menegaskan bahwa keberlanjutan bisnis
harus berjalan seiring dengan pemberdayaan komunitas.
“Kami di TMMS percaya bahwa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
harus melibatkan pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia. Melalui
beasiswa ini, kami ingin memastikan bahwa santri yang nantinya menjadi pemimpin
umat juga memiliki pemahaman ekonomi yang kuat dan dapat berkontribusi dalam
pembangunan bangsa,” ujar Herryan.
TMMS sebelumnya juga telah aktif dalam sejumlah program sosial,
salah satunya pembangunan Masjid Al-Ikhlas di Konawe Selatan. Selain membangun
tempat ibadah, TMMS juga ingin memastikan keberlanjutan dakwah dengan
menyiapkan santri sebagai pendakwah dan pemimpin komunitas di daerah pelosok.
Dukungan Buya Yahya: Ekonomi Umat
Harus Didorong oleh Bisnis yang Kuat
Pendekatan TMMS dalam pemberdayaan ekonomi umat mendapat apresiasi
dari pemimpin Pondok Pesantren Al Bahjah, Buya Yahya. Ia menekankan pentingnya
peran perusahaan dalam membantu pertumbuhan ekonomi Islam.
“Baginda Nabi bersabda bahwa orang mukmin yang kuat lebih dicintai
Allah karena lebih banyak manfaatnya, termasuk dalam ekonomi. Maka, seorang
Muslim sejati harus berpikir untuk maju dalam bisnis dan berdampingan dengan
bisnis besar dunia. Selagi di dalam hatinya ada iman dan niat baik, semakin
besar bisnisnya, semakin besar pula manfaatnya bagi umat,” ujar Buya Yahya.
Buya juga menekankan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (corporate
social responsibility, CSR) seperti yang dilakukan TMMS harus
menjadi contoh bagi perusahaan lain. Menurutnya, pembangunan masjid dan program
pendidikan bukan hanya kewajiban sosial, tetapi juga cara memperkuat ekosistem
ekonomi berbasis Islam.
“Apa artinya bisnis besar jika tidak bermanfaat bagi umat?
Seharusnya semua perusahaan memiliki kontribusi sosial. Bahkan, cita-cita kita
harus lebih besar, bukan hanya sekadar memenuhi kewajiban CSR, tetapi
menjadikan bisnis sebagai alat untuk membangun umat yang lebih kuat,” lanjut
Buya Yahya.
Membangun Ekosistem Bisnis Syariah
untuk Masa Depan
Program beasiswa yang merupakan kerja sama Pondok Pesantren Al
Bahjah dan TMMS diharapkan dapat membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan
dan berbasis keislaman. Para santri penerima beasiswa ini nantinya diharapkan
dapat mengisi peran strategis, baik di bidang dakwah maupun dalam ekosistem
ekonomi syariah.
Kolaborasi ini juga diharapkan membuka peluang bagi dunia usaha
untuk lebih aktif dalam mencetak generasi Muslim yang tidak hanya cakap dalam
ilmu agama, tetapi juga memiliki kapasitas dalam mengelola bisnis syariah dan
ekonomi berbasis komunitas. (Tim Liputan)
Editor : Aan