Setelah Dirawat 38 Hari, Paus Fransiskus Tinggalkan Rumah Sakit dan Pulang ke Vatikan
KALBARNEWS.CO.ID (ITALIA) - Setelah menjalani perawatan intensif selama 38 hari akibat pneumonia ganda, Paus Fransiskus akhirnya keluar dari Rumah Sakit Gemelli di Roma pada Minggu, 23 Maret 2025. Kepulangannya menjadi kabar gembira bagi umat Katolik di seluruh dunia yang telah dengan cemas mengikuti perkembangan kesehatannya.
Saat muncul di balkon rumah sakit sebelum keluar, Paus Fransiskus tampak lelah tetapi tetap memberikan tanda salib dan menyapa umat yang telah berkumpul untuk menyambutnya. Dengan senyum hangat di wajahnya, ia melihat ke arah seorang perempuan yang membawa bunga kuning dan berkata, "Saya melihat perempuan ini dengan bunga-bunga kuning. Brava!" sambil melambaikan tangan. Meski suaranya terdengar lebih lemah dari biasanya, kehadirannya cukup untuk menghibur mereka yang telah menunggu kabar baik tentang kesehatannya.
Sejumlah pasien dan pengunjung rumah sakit pun ikut bersukacita melihat pemimpin Gereja Katolik itu akhirnya bisa meninggalkan rumah sakit setelah melewati masa kritis. Melansir Irish Examiner, suara nyanyian "Viva il Papa!" dan "Papa Francesco!" menggema di antara kerumunan yang telah menunggu momen bersejarah ini. Beberapa orang terlihat meneteskan air mata, sementara yang lain bertepuk tangan dengan penuh semangat.
Kepulangan Paus Fransiskus ke Vatikan bukan tanpa tantangan. Selama lebih dari sebulan menjalani terapi oksigen aliran tinggi, ia mengalami efek samping yang menyebabkan kesulitan berbicara. Hal ini diungkapkan oleh Kardinal Vatikan, Victor Manuel Fernandez, dalam acara peluncuran buku terbaru Paus beberapa waktu sebelum ia keluar dari rumah sakit.
"Paus dalam kondisi sangat baik, tetapi oksigen aliran tinggi mengeringkan segalanya," ungkap Fernandez, dikutip dari Reuters, Jumat 21 Maret 2025.
Fernandez menambahkan bahwa meskipun kondisi fisiknya tetap stabil, Paus Fransiskus harus kembali melatih cara berbicara akibat efek samping terapi oksigen.
"Dia perlu belajar kembali cara berbicara, tetapi kondisi fisiknya secara keseluruhan masih seperti sebelumnya," lanjutnya.
Menurut pernyataan resmi Kantor Pers Takhta Suci Vatikan, Paus telah menunjukkan perbaikan dalam fungsi pernapasan dan motorik. Selama menjalani perawatan, ia tidak menerima pengunjung dan hanya menjalani terapi serta aktivitas kerja ringan, seperti membaca dokumen dan menandatangani beberapa surat penting.
Tim dokter yang menangani Paus mengingatkan bahwa ia harus membatasi aktivitasnya selama dua bulan ke depan. "Ia harus menahan diri dari pertemuan dengan sekelompok besar orang atau melakukan aktivitas yang melelahkan," ujar tim medis Paus. Namun, mereka juga optimistis bahwa setelah pulih sepenuhnya, Paus Fransiskus akan bisa kembali menjalankan tugas-tugasnya seperti biasa.
Kepulangan Paus Fransiskus ini disambut penuh sukacita oleh umat Katolik di seluruh dunia. Banyak yang percaya bahwa doa-doa mereka telah dijawab dengan kesembuhan Paus.
“Hari ini saya merasakan sukacita yang luar biasa,” kata Dr. Rossella Russomando, seorang dokter dari Salerno yang turut menyaksikan kepulangan Paus dari rumah sakit. “Ini adalah bukti bahwa semua doa kita, semua doa rosario dari seluruh dunia, membawa rahmat ini,” tambahnya.
Momen ini juga menjadi pengingat bahwa usia lanjut dan penyakit tidak menghalangi semangat Paus Fransiskus dalam memimpin Gereja Katolik. Meskipun sempat mengalami masa sulit, ia kini telah kembali ke Vatikan untuk memulihkan kesehatannya sebelum kembali menjalankan tugas-tugas kepausannya.
Sejumlah agenda penting telah menanti Paus Fransiskus dalam beberapa bulan mendatang. Salah satunya adalah audiensi mingguan di Lapangan Santo Petrus, yang menjadi salah satu momen utama bagi umat Katolik untuk bertemu langsung dengan Paus. Namun, tim medis Vatikan akan terus memantau kondisi kesehatannya sebelum memberikan izin bagi Paus untuk kembali ke aktivitas publik dalam skala penuh.
Sebagai pemimpin spiritual bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia, kesehatan Paus Fransiskus selalu menjadi perhatian besar. Oleh karena itu, kepulangannya dari rumah sakit membawa harapan baru bagi banyak orang yang selama ini mendoakan kesembuhannya.
Kini, Paus Fransiskus akan melanjutkan masa pemulihannya di kediamannya di Vatikan dengan pengawasan ketat dari tim medisnya. Umat Katolik di berbagai belahan dunia terus mendoakan agar ia segera pulih dan kembali memimpin berbagai kegiatan gereja dengan semangat yang sama seperti sebelumnya. (Tim Liputan).
Editor : Lan