Sosok Kelasi Satu J, Oknum TNI AL yang Diduga Membunuh Jurnalis Juwita, Mulai Terungkap

Editor: Redaksi author photo

Sosok Kelasi Satu J, Oknum TNI AL yang Diduga Membunuh Jurnalis Juwita, Mulai Terungkap

KALBARNEWS.CO.ID (BANJARBARU) - 
Sosok TNI AL berpangkat Kelasi Satu berinisial J, yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan jurnalis Juwita, mulai terungkap setelah sahabat dan kakak korban memberikan kesaksian mengenai perilaku serta sifatnya.


Juwita ternyata pernah mencurahkan isi hatinya kepada sahabatnya, Devi Farah Diba, terkait hubungan asmaranya dengan J. Menurut Devi, Juwita kerap mengeluhkan sifat J yang sangat cemburuan dan temperamental.


Dalam salah satu momen perbincangan mereka, Juwita bahkan sempat menunjukkan foto dirinya bersama J dan mengungkapkan rencana pernikahan mereka yang seharusnya berlangsung pada Mei 2025.


"Saat kita nongkrong bareng, Ju (sapaan akrab Juwita) sempat pamerin foto bareng J. Ju juga minta doa serta nasihat karena sebentar lagi mau menikah," ujar Devi, Jumat, 28 Maret 2025.


Meski demikian, menurut Devi, Juwita jarang sekali berbicara tentang calon suaminya. Namun, ada satu hal yang kerap ia keluhkan, yakni sifat J yang sangat mudah cemburu dan mengontrol setiap kegiatannya.


"J itu orangnya cemburuan banget, Ju sampai harus lapor segala aktivitasnya di rumah, termasuk dengan siapa dia bertemu," tambahnya.


Kepribadian J yang penuh kecurigaan dan posesif terhadap Juwita ini diduga menjadi salah satu pemicu konflik dalam hubungan mereka.


Tak hanya sahabatnya, kakak kandung Juwita, Subpraja Ardinata, juga mengungkapkan adanya beberapa kejanggalan dalam proses menjelang pernikahan adiknya. Salah satunya adalah ketidakhadiran J dalam prosesi lamaran.


Menurut Subpraja, lamaran sudah sempat dilangsungkan, namun anehnya, J tidak hadir dan hanya diwakili oleh keluarganya.


"Prosesi lamaran memang sudah dilakukan, tapi J sendiri tidak datang. Yang hadir hanya keluarganya, yakni ibunya dan abangnya," ujar Subpraja dalam keterangannya, Sabtu, 29 Maret 2025.


Hal ini membuat Subpraja dan keluarga merasa ada sesuatu yang tidak biasa dalam hubungan Juwita dan J.


Lebih jauh, Subpraja mengungkapkan bahwa dirinya belum pernah bertemu langsung dengan J, meskipun adiknya sudah cukup lama mengenalnya.


"Kalau saya pribadi tidak mengenal langsung dengan pelaku. Tapi adik saya memang sudah mengenalnya lebih dulu," katanya.


Setelah prosesi lamaran berlangsung, keluarga pun mulai mempersiapkan pernikahan Juwita dan J sedikit demi sedikit.


"Dari pihak keluarga kami, sudah ada persiapan untuk pernikahan. Tapi, ternyata semua berubah setelah kejadian ini," tutur Subpraja.


Menurut rencana, pernikahan Juwita dan J akan digelar pada Mei 2025. Namun, rencana itu kandas setelah Juwita ditemukan tewas secara tragis.


"Seharusnya mereka menikah bulan Mei nanti, tapi tanggal pastinya saya tidak tahu," tambahnya dengan nada sedih.


Kematian Juwita yang awalnya diduga sebagai kecelakaan lalu lintas kini mengarah pada dugaan pembunuhan berencana. Pengakuan dari sahabat dan keluarganya semakin memperkuat bahwa hubungan antara J dan Juwita dipenuhi dengan ketidakstabilan emosi dari pihak J.


Sementara itu, pihak penyidik dari Denpom AL Banjarmasin masih terus mendalami motif utama pembunuhan ini. Banyak pihak, terutama rekan-rekan jurnalis, mendesak agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal. (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini