Ilmuwan Dari Universitas Politeknik Perm Mengubah Lumpur Pengeboran Di Sumur Minyak Menjadi Saluran Transmisi Data

Editor: Redaksi author photo

 

Ilmuwan Dari Universitas Politeknik Perm Mengubah Lumpur Pengeboran Di Sumur Minyak Menjadi Saluran Transmisi Data

Ilmuwan dari Universitas Politeknik Perm mengubah lumpur pengeboran di sumur minyak menjadi saluran transmisi data
KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA) - Para ilmuwan dari Universitas Politeknik Riset Nasional Perm (PNRPU) telah menerapkan teknologi untuk mentransmisikan data melalui lumpur pengeboran. 


Solusi ini menyediakan komunikasi yang stabil pada kedalaman yang sangat dalam dan mengurangi dampak negatif dari getaran dan kebisingan; yang terpenting, harganya 1,5–2 kali lebih murah daripada produk sejenis dari luar negeri. Studi ini dilakukan dalam kerangka program kepemimpinan akademis strategis Prioritas-2030.


Untuk membangun sumur minyak dengan sukses, sangat penting untuk mengendalikan pergerakan peralatan pengeboran secara tepat (terutama ketika jarak dari titik awal ke reservoir minyak dan gas mencapai beberapa kilometer). 


Metode tradisional untuk mengirimkan data tentang kondisi sumur dan peralatannya bisa jadi tidak efisien: kabel dapat terpilin di sekitar peralatan pengeboran dan putus, gelombang radio terkadang tidak dapat menembus ketebalan bumi, dan kebisingan peralatan dapat meredam sinyal suara.


Sebuah solusi telah ditemukan oleh para ilmuwan dari Fakultas Pertambangan dan Perminyakan PNRPU. Untuk saluran komunikasi, mereka memutuskan untuk menggunakan lumpur pengeboran, yang digunakan dalam konstruksi sumur untuk mendinginkan dan melumasi alat pengeboran, serta untuk membawa potongan ke permukaan. 


Untuk tujuan ini, sebuah pulser diperkenalkan ke dalam sistem kendali lintasan lubang sumur cerdas pada giroskop serat optik. Pulser adalah pelat mekanis yang dipasang pada laras bor dan menghalangi aliran lumpur pengeboran pada frekuensi tertentu, yang menciptakan pulsa hidrolik (kejutan). 


Mereka diubah menjadi kode biner (0 dan 1), di mana setiap kejutan hidrolik berfungsi sebagai sinyal. Mirip dengan kode Morse, kejutan hidrolik membawa informasi digital tentang parameter pengeboran: misalnya, serangkaian angka 0 berarti lonjakan tekanan yang panjang.


Perangkat lunak khusus menyaring kebisingan dan menguraikan data di permukaan, menampilkan informasi tentang pergerakan di layar. Hasilnya, operator menerima gambar 3D akurat dari lintasan pengeboran di monitor secara real time.


“Keunggulan utama teknologi ini adalah keserbagunaan dan keandalannya,” kata Alexander Melekhin, kandidat ilmu teknik dan profesor madya di Departemen Teknologi Minyak dan Gas PNRPU. 

“Sistem ini beroperasi pada kedalaman hingga 3.000 meter, tidak memerlukan penghentian pengeboran untuk perawatan, menggunakan infrastruktur yang sudah tersedia di sumur. Menurut perkiraan awal, kompleks berteknologi tinggi yang dibuat sebelumnya untuk konstruksi sumur akan menjadi 1,5–2 kali lebih murah daripada analog asing berkat solusi ini.” (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini