ITU dan Huawei Terbitkan Laporan Resmi tentang Baterai Litium untuk Lokasi Jaringan Telekomunikasi

Editor: Redaksi author photo

KALBARNEWS.CO.ID (BARCELONA) - Huawei Global Digital Power Summit diadakan di MWC 2025 dengan tema "AI Powering a Greener ICT". Operator seluler, perusahaan terkemuka, pemimpin industri, dan pakar industri dari seluruh dunia mengikuti acara tersebut, serta berbagi perspektif dan pengalaman sekaligus mengeksplorasi berbagai peluang baru pada era All Intelligence.

Charles Yang, Senior Vice President of Huawei and President of Global Marketing, Sales and Services, Huawei Digital Power
Charles Yang, Senior Vice President of Huawei and President of Global Marketing, Sales and Services, Huawei Digital Power

Di acara ini, Charles Yang, Senior Vice President, Huawei, dan President, Global Marketing, Sales and Services, Huawei Digital Power, menekankan, dunia telah membuat pencapaian besar dalam penurunan emisi karbon selama beberapa tahun terakhir. Namun, krisis iklim tetap menjadi tantangan utama bagi manusia. Emisi karbon total yang dihasilkan industri telekomunikasi mencapai sekitar 600 juta ton, atau 2% dari emisi karbon dunia. Menuju netralitas karbon, operator telekomunikasi berhadapan dengan tiga tantangan utama: emisi yang kian tinggi, lonjakan konsumsi energi, serta mahalnya biaya energi. Huawei Digital Power mengintegrasikan teknologi digital dan elektronika daya untuk menciptakan solusi rendah karbon untuk seluruh skenario. Dengan demikian, Huawei beralih dari konsumen energi menjadi produsen dan pendukung energi.

Menurut Charles Yang, beberapa operator telekomunikasi terkemuka di seluruh dunia tak hanya menghemat energi dan menurunkan emisi karbon, namun juga memangkas anggaran belanja dengan dukungan Huawei. Operator-operator ini juga merambah pasar listrik lewat virtual power plants (VPPs) untuk memperoleh manfaat tambahan dan menemukan "kurva kedua" dari pertumbuhan bisnis. Di Pakistan, Huawei memasok solusi PV plus sistem penyimpanan energi (ESS) sehingga klien dapat menggantikan genset dengan sistem kelistrikan PV, serta mengurangi konsumsi BBM per lokasi jaringan sebesar 96%. Transformasi hijau di 1.000 lokasi jaringan ini akan memangkas biaya energi sebesar 38%. Di Ceko, Huawei membantu berbagai operator seluler memperpanjang backup time, serta meningkatkan pendapatan dengan merambah pasar listrik di ESS yang berada di lokasi yang sama. Di Finlandia, Huawei membantu operator telekomunikasi menghimpun ESS di lokasi jaringan, serta hunian, perkantoran, dan industri agar pihak operator dapat menawarkan layanan respons frekuensi di pasar listrik. Hal tersebut meningkatkan pendapatan operator secara signifikan. Di Inner Mongolia, Tiongkok, Huawei merekomendasikan solusi subsystem decoupling yang memperbarui pusat data AI, serta mempercepat peluncuran layanan large language model.

Menurut Charles Yang, Huawei Digital Power telah membantu berbagai klien di industri TIK untuk menghasilkan 2,28 juta kWh listrik hijau, serta menghemat 81,6 juta kWh listrik, atau setara dengan mengurangi emisi karbon hingga 39,86 juta ton dan menanam 54,46 juta pohon.

ITU and Huawei jointly released White Paper on Lithium Batteries for Telecom Sites
ITU and Huawei jointly released White Paper on Lithium Batteries for Telecom Sites

Di Huawei Global Digital Power Summit, International Telecommunication Union (ITU) dan Huawei menerbitkan laporan resmi tentang Baterai Litium di Lokasi Jaringan Telekomunikasi, publikasi pertama di dunia. Laporan resmi ini menganjurkan penggunaan "baterai litium bermutu tinggi" sebab baterai ini memiliki parameter kinerja terbaik, serta menekankan pentingnya konstruksi sistem keamanan terpadu. Publikasi tersebut juga mengkaji isu-isu keamanan baterai litium di lokasi jaringan, serta membagikan hasil riset terbaru yang berskala global dan praktik terbaik tentang keamanan baterai litium. Maka, publikasi tersebut menjadi referensi seputar cara-cara meningkatkan penggunaan baterai litium yang aman, reliabel, dan efisien di industri komunikasi.

Menurut Reyna úbeda, Insinyur ITU-T SG5: Environment, EMF, Climate Action and Circular Economy, International Telecommunication Union menyusun standar efisiensi lingkungan hidup di sektor TIK. Baterai litium yang bermutu tinggi dan aman dapat mewujudkan penyimpanan dan penggunaan energi yang lebih efisien di lokasi jaringan, serta mengurangi emisi karbon dalam aktivitas operasional TIK.

Lewat publikasi "Data Center Lithium-ion Battery Safety Application White Paper", Huawei mempromosikan penggunaan baterai ion-litium yang standar dan berskala besar di industri pusat data.

Era All Intelligence hadir kian cepat, dan berbagai aplikasi AI dan skenario teknologi pintar membawa peluang dan tantangan baru dari sisi konsumsi energi, serta menciptakan prospek perkembangan yang luar biasa bagi industri TIK global. Huawei Digital Power selalu berinvestasi dalam inovasi, serta bekerja sama dengan mitra-mitra global untuk menghadirkan valuasi bisnis baru, serta membangun masa depan yang lebih baik dan lestari.  (Tim Liputan).

Editor : Lan

Share:
Komentar

Berita Terkini