![]() |
Kebiasaan Minum Yang Manis-Manis Bisa bikin Meningitis? |
KALBARNEWS.CO.ID (JAKARTA - Kebiasaan konsumsi kental manis dan minuman tinggi gula lainnya kerap menjadi penyebab karies ataupun gigi berlubang. Gangguan kesehatan gigi ini sebaiknya tidak di abaikan, sebab gigi berlubang dapat menjadi pintu masuknya kuman dan infeksi ke organ tubuh lainnya, seperti meningitis dan infeksi otak.
Dokter spesialis anak RS Palang Merah Indonesia Bogor, dr. Satrio Bhuwono Prakoso mengatakan kental manis mengandung tinggi gula yang dapat memicu beragam gangguan kesehatan pada gigi. Menurutnya, gangguan pada gigi dapat berakibat fatal dan menjadi ancaman jangka panjang bagi penderitanya.
Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh gangguan kesehatan gigi. “Jangan salah, banyak pasien saya kena meningitis, kena infeksi otak gara-gara gigi,” jelas dr. Satrio, Rabu (19/3).
Dikutip dari halaman klikdokter, gigi yang bolong akibat konsumsi makanan atau minuman yang manis seperti kental manis dapat memengaruhi otak karena lubang gigi adalah dapat menjadi pintu masuk jutaan kuman ke dalam pembuluh darah.
Akibatnya, kuman bisa menyebar ke organ tubuh lainnya dan menimbulkan infeksi seperti masalah sistem pernapasan, otak, dan jantung.
Infeksi yang sudah berhasil masuk ke dalam tubuh nantinya dapat menargetkan penyebarannya ke seluruh bagian dari sistem tubuh utama. Nantinya infeksi dapat menyebar ke daerah sinus, saraf otak dan perifer, sistem kardiovaskuler, paru-paru dan mata.
Jika infeksi yang masuk ke dalam otak bisa menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit meningitis. Bila kondisi gigi sudah menyebabkan radang pada otak, maka penderita akan terganggu kualitas hidup dan aktivitasnya sehari-hari.
“Banyak pasien saya yang kena infeksi otak gara-gara sakit gigi. Yang kena telinganya congek, karena sakit gigi itu banyak,” ucap dr. Satrio.
Senada, Kepala Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Dr. Intan Widayati, MA juga menegaskan konsumsi kental manis sebagai minuman susu oleh anak dapat menimbulkan gangguan kesehatan yang cukup serius. Ia sendiri telah mengalami, saat kecilnya diberi kental manis sebagai susu, saat dewasa terkena diabetes.
"Saya dulu dikasihnya kental manis sama ibu saya, sampai saya SMA itu minumnya SKM. Dampaknya apa? Dampaknya sekarang saya diabetes,” tutur dr. Intan.
Tak hanya itu, ia juga menyebut diabetes tidak hanya berdampak terhadap kesehatan dan aktivitasnya, tapi juga berimbas pada anak-anaknya, yaitu berukuran lebih besar dibanding bayi lainnya.
Sebagaimana diketahui, jika diabetes tidak terkontrol dengan baik selama kehamilan, bayo akan tepapar kadar gula darah yang tinggi.
Hal inilah yang dapat memengaruhi bayi dan ibu selama kehamilan, saat melahirkan, dan setelah melahirkan. Bayi dari ibu penderita diabetes (IDM) sering kali lebih besar daripada bayi lainnya, terutama jika diabetes tidak terkontrol dengan baik. (Tim Liputan)
Editor : Aan