Kuasikristal: Batu Loncatan Menuju Superkomputer Kuantum Dan Memori Generasi Berikutnya

Editor: Redaksi author photo

Kuasikristal: Batu Loncatan Menuju Superkomputer Kuantum Dan Memori Generasi Berikutnya


KALBARNEWS.CO.ID (RUSIA) Para peneliti dari Universitas Washington di St. Louis telah mengumumkan langkah besar dalam pengembangan komputasi kuantum dan teknologi pengukuran presisi. Hal ini dimungkinkan berkat jenis baru kuasikristal waktu, bentuk materi khusus yang dapat melakukan osilasi stabil dalam siklus tertentu dengan konsumsi energi hampir nol.


Untuk mencapai struktur ini, para ilmuwan menggunakan pecahan berlian berukuran milimeter, yang mereka perlakukan dengan sinar nitrogen berenergi tinggi. Hal ini memungkinkan mereka untuk membentuk cacat mikroskopis, atau kekosongan, dalam kisi kristal berlian. Kekosongan tersebut membentuk dasar untuk kuasikristal waktu stabil yang mampu menyimpan informasi kuantum.


Salah satu penulis studi tersebut, fisikawan Chong Zu, mengatakan bahwa kuasikristal waktu mirip dengan kristal tradisional seperti kuarsa atau berlian, meskipun dengan perbedaan mendasar: strukturnya berulang secara berkala tidak hanya dalam ruang tetapi juga dalam waktu. 


Dengan kata lain, keadaan kuasikristal ini berubah secara siklus dengan keteraturan yang tinggi. Para peneliti telah mencatat ratusan osilasi stabil dalam praktik, dan proses ini dapat berlanjut tanpa batas dalam teori. Zu membandingkan perilaku struktur ini dengan jam yang tidak memerlukan sumber energi eksternal.


Mahasiswa pascasarjana Guanghui He, salah satu penulis penelitian ini, mencatat bahwa kuasikristal waktu memiliki tingkat keteraturan yang tinggi tetapi tidak mengikuti simetri yang ketat. 


Hal ini memberi mereka potensi untuk digunakan dalam sensor kuantum yang dapat mengukur medan magnet dan parameter lainnya secara akurat tanpa pengisian ulang. Mereka juga dapat menemukan aplikasi dalam jam yang sangat presisi dan jenis memori kuantum baru, di mana stabilitas dan kehilangan energi minimal sangat penting.


Studi ini menandai langkah lain dalam pengembangan sistem komputasi masa depan, seperti superkomputer kuantum dan teknologi penyimpanan data hemat energi. (Tim Liputan)

Editor : Aan

Share:
Komentar

Berita Terkini