Kubu Raya Jadi Kabupaten Pertama Gelar MTQ ke-11, Bupati Sujiwo Siapkan Hadiah Umrah untuk Juara Umum
KALBARNEWS.CO.ID (SUNGAI RAYA) — Pemerintah Kabupaten Kubu Raya kembali mencatatkan sejarah dengan menjadi daerah pertama di Kalimantan Barat yang menyelenggarakan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-11 tingkat kabupaten/kota. Acara pembukaan digelar secara meriah di Aula Kantor Camat Sungai Raya dan dibuka secara resmi oleh Bupati Kubu Raya, H. Sujiwo, S.E., M.Sos. Kegiatan ini akan berlangsung selama enam hari, mulai 28 April hingga 3 Mei 2025, dengan total peserta mencapai 322 qori dan qoriah dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya. 28 April 2025
Dalam sambutannya, Bupati Sujiwo menyampaikan bahwa pelaksanaan MTQ lebih awal ini merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah dalam menyiapkan para peserta terbaik untuk mewakili Kubu Raya pada ajang MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Barat, yang akan dilaksanakan di Kota Singkawang pada September mendatang. Menurutnya, penyelenggaraan MTQ sejak tingkat desa dan kecamatan akan menjadi fondasi penting dalam menjaring bibit unggul qori dan qoriah dari berbagai pelosok Kubu Raya.
"Alhamdulillah, kita menjadi kabupaten pertama yang menyelenggarakan MTQ tahun ini. Ini memang saya instruksikan agar kita lebih siap dan tidak ketolongan. Saya minta seluruh elemen mulai dari Kementerian Agama, pimpinan pondok pesantren, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, semua dilibatkan dalam pembinaan peserta," ujar Bupati.
Tak hanya itu, dalam upaya mendorong semangat para peserta dan meningkatkan rasa bangga terhadap daerah, Bupati Sujiwo menjanjikan hadiah umrah bagi para juara. Ia menyebutkan bahwa jika Kubu Raya berhasil meraih predikat juara umum di MTQ tingkat provinsi, maka para peraih medali emas akan diberangkatkan ke tanah suci secara gratis.
“Kalau dapat 25 emas, maka 25 orang kita berangkatkan umrah. Ini sebagai stimulus, penyemangat, dan juga bentuk penghargaan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Bupati Sujiwo mengajak seluruh masyarakat Kubu Raya, khususnya para santri dan alumni pondok pesantren yang berasal dari wilayah tersebut, untuk kembali membela dan mewakili daerah asal mereka dalam ajang-ajang keagamaan seperti MTQ. Ia menyoroti fenomena di mana banyak putra-putri terbaik Kubu Raya yang selama ini menimba ilmu di wilayahnya, namun malah mewakili kabupaten atau kota lain saat mengikuti MTQ.
“Saya yakin selama ini ada salah urut dalam mengelola talenta ini. Maka sekarang kita benahi, kita sentuh hatinya, kita ajak komunikasi. Kita rangkul dan beri apresiasi agar mereka bangga mewakili Kubu Raya,” imbuh Sujiwo.
Camat Sungai Raya, Drs. M. Ikhsan Sukendra, M.Si., selaku tuan rumah kegiatan, menyampaikan bahwa pelaksanaan MTQ ke-11 ini tidak hanya menjadi ajang lomba keagamaan, tetapi juga menjadi momen kebangkitan ekonomi lokal melalui keterlibatan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebanyak sembilan kecamatan mengirimkan perwakilan UMKM-nya untuk mengikuti pameran produk unggulan yang dipusatkan di sekitar lokasi MTQ.
"Kegiatan ini kami pusatkan di Aula Kantor Camat Sungai Raya. Selain memberikan kenyamanan bagi pengunjung dan peserta, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi UMKM untuk menampilkan produk-produk terbaik mereka. Tercatat ada sekitar 8–12 UMKM tambahan dari luar yang sudah mendaftar dan kemungkinan akan terus bertambah," jelas Ikhsan.
Ia juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini dijalankan dengan efisiensi anggaran tanpa mengurangi makna dari perhelatan MTQ itu sendiri.
“Kesederhanaan kali ini tidak mengurangi nilai hikmah yang kita peroleh. Bahkan Pak Bupati secara pribadi menunjukkan kepedulian dengan membeli produk-produk UMKM dari berbagai kecamatan,” ujarnya.
Senada dengan Bupati dan Camat, Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, S.Sos., M.Si., menyatakan keyakinannya bahwa dengan jumlah pondok pesantren terbanyak di Kalimantan, Kubu Raya memiliki potensi besar untuk meraih juara umum di MTQ tingkat provinsi, bahkan nasional.
“Jumlah pondok pesantren kita terbanyak se-Kalimantan. Itu berarti jumlah kiai, ustaz, santri, termasuk qori dan qoriah juga terbanyak. Maka target juara umum adalah hal yang realistis,” tegas Yusran.
Yusran menyebutkan bahwa proses seleksi qori dan qoriah dilakukan secara langsung ke pondok pesantren oleh tim dari LPTQ dan pihak kecamatan. Ia menekankan pentingnya menjaring peserta terbaik sejak dini dan melakukan pembinaan berjenjang agar hasilnya maksimal.
“Kita sudah mulai sosialisasi ke pondok-pondok, terutama untuk cabang hadis. Kita minta pondok menyiapkan santri terbaiknya,” ucapnya.
Pada akhir sambutannya, Yusran juga mengajak seluruh pengurus LPTQ kecamatan dan pelaku pendidikan Islam untuk menyatukan tekad dan memperkuat konsolidasi demi membawa nama harum Kubu Raya ke level yang lebih tinggi.
MTQ ke-11 tingkat Kabupaten Kubu Raya ini dijadwalkan akan ditutup pada Sabtu malam, 3 Mei 2025. Pada saat itu, para pemenang dari berbagai cabang lomba akan diumumkan dan dipersiapkan untuk mengikuti MTQ tingkat Provinsi Kalimantan Barat. Diharapkan, melalui proses yang transparan dan kompetitif ini, akan muncul wajah-wajah baru qori dan qoriah berbakat yang bisa membawa nama Kubu Raya berjaya di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional. (Tim Liputan).
Editor : Lan